Mohon tunggu...
Ismail Hasan Pambudi
Ismail Hasan Pambudi Mohon Tunggu... LOGISTICS AND SUPPLY CHAIN PROFESSIONAL

LOGISTICS, SUPPLY CHAIN, WAREHOUSE, ECONOMICS, PORTS, PRODUCTION PLANNING, INVENTORY CONTROL, DISTRIBUTION, TRANSPORTATION, PURCHASING, MANAGEMENT, POSTAL AND COURIER, EXPORT IMPORT

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ismail Hasan Pambudi, CPPCM. Berbagi: Perencanaan Permintaan yang Akurat untuk Keberlanjutan

25 Juni 2025   14:05 Diperbarui: 25 Juni 2025   14:05 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tengah dinamika pasar yang terus berubah dan meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan, perencanaan permintaan telah menjadi tulang punggung yang tak tergantikan dalam manajemen logistik dan rantai pasok. Perkiraan yang tidak akurat dapat memicu pemborosan sumber daya, kelebihan atau kekurangan stok, dan pada akhirnya, merugikan lingkungan serta profitabilitas perusahaan. Lantas, bagaimana perusahaan dapat mencapai akurasi yang lebih tinggi dalam perencanaan permintaan mereka? Ismail Hasan Pambudi, seorang pakar bergelar CPPCM (Certified Production Planning Control Management), membagikan wawasannya mengenai pendekatan yang diperlukan untuk perencanaan permintaan yang mendukung keberlanjutan. 

Perencanaan Permintaan: Lebih dari Sekadar Angka Penjualan Historis

Menurut Ismail Hasan Pambudi, perencanaan permintaan yang akurat jauh melampaui sekadar meninjau angka penjualan historis. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang berbagai faktor yang memengaruhi permintaan pasar, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Faktor internal mencakup promosi pemasaran, peluncuran produk baru, atau perubahan harga. Sementara itu, faktor eksternal dapat meliputi tren ekonomi makro, perubahan regulasi, aktivitas pesaing, bahkan kondisi cuaca. Mengintegrasikan semua variabel ini ke dalam model perencanaan adalah kunci untuk mencapai presisi yang lebih tinggi.

"Perencanaan permintaan yang efektif adalah perpaduan seni dan sains," ujar Ismail Hasan Pambudi. "Sainsnya terletak pada penggunaan data dan analitik canggih, sementara seninya adalah pada kemampuan untuk menafsirkan nuansa pasar dan mengintegrasikan wawasan manusia. Ketika Anda dapat meramalkan permintaan dengan akurasi lebih baik, Anda memproduksi jumlah yang tepat, pada waktu yang tepat, mengurangi pemborosan sumber daya secara signifikan."

Pemanfaatan teknologi seperti analitik prediktif dan kecerdasan buatan (AI) memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi pola tersembunyi dalam data dan membuat perkiraan yang jauh lebih canggih daripada metode tradisional.

Dampak Positif pada Keberlanjutan dan Efisiensi Operasional

Ismail Hasan Pambudi juga menyoroti bagaimana perencanaan permintaan yang akurat memiliki dampak positif yang besar pada keberlanjutan rantai pasok dan efisiensi operasional. Ketika permintaan diramalkan dengan tepat, perusahaan dapat mengurangi produksi berlebih, yang berarti lebih sedikit bahan baku yang terbuang, lebih sedikit energi yang dikonsumsi, dan lebih sedikit emisi yang dihasilkan dari proses manufaktur dan transportasi produk yang tidak terjual. Ini secara langsung berkontribusi pada tujuan logistik hijau.

Pengurangan stockout (kehabisan stok) juga merupakan aspek penting. Dengan perkiraan yang lebih baik, perusahaan dapat memastikan produk tersedia saat dibutuhkan, menghindari kebutuhan akan pengiriman ekspres yang mahal dan beremisi tinggi, serta mencegah kehilangan penjualan yang mengindikasikan ketidakmampuan rantai pasok.

"Perencanaan permintaan yang akurat adalah kemenangan ganda," jelas Ismail Hasan Pambudi. "Anda tidak hanya menghemat biaya operasional dengan mengoptimalkan persediaan dan produksi, tetapi Anda juga secara fundamental mengurangi jejak lingkungan rantai pasok Anda. Ini adalah langkah konkret menuju operasional yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan."

Kolaborasi yang erat dengan mitra rantai pasok, termasuk pemasok dan distributor, juga menjadi krusial. Berbagi informasi permintaan secara transparan dapat membantu seluruh ekosistem beradaptasi dan beroperasi lebih efisien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun