Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjaga bumi kita tercinta yakni kita sebagai manusia yang tinggal di bumi harus berkontribusi nyata untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.Selain itu, kita dapat membiasakan diri dengan green lifestyle seperti mengurangi penggunaan plastik, mengurangi penggunaan listrik dan memakai energi alternatif seperti energi solar, menggunakan transportasi umum dan mendaur ulang sampah. Indonesia merupakan negara dengan peringkat kedua penghasil sampah plastik terbesar di dunia.Â
Enam puluh sampai delapan puluh pesen limbah yang mengambang di laut adalah plastik. Limbah plastik merupakan masalah global yang dapat membahayakan lingkungan karena sulit terurai sehingga semakin menumpuk setiap tahunnya. Sampah plastik juga membahayakan kelangsungan hidup mereka dan lebih parahnya dapat menyebabkan kematian akibat tertelan oleh satwa laut. Hal-hal optimis yang dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan plastik yaitu membawa tas atau kantong sendiri ketika belanja, menggunakan botol minum sendiri daripada membeli botol kemasan sekali pakai, tidak menggunakan sedotan plastik melainkan menggunakan sedotan bambu, serta menerapkan reuse, reduce, recycle sampah.
Mengapa kita perlu melakukan hal tersebut?Seperti yang kita ketahui bahwa baik pendinginan global ataupun pemanasan global akan menimbulkan perubahan iklim yang mana dampak yang ditimbulkan oleh perubahan iklim ini tentu sangat dahsyat, terutama di Indonesia. Kenaikan air laut menjadi salah satu dampak yang harus diterima oleh negara Indonesia, kenaikan air laut ini menyebabkan terjadinya abrasi pantai dan mundurnya garis pantai beberapa kilometer sehingga masyarakat yang tinggal di pesisir pantai kehilangan tempat tinggal dan sumber daya.Â
Selain itu, pulau-pulau kecil yang ada di Indonesia akan tenggelam seiring naiknya permukaan air laut. Dampak yang sudah dirasakan oleh negara Indonesia selanjutnya adalah siklon trpois. Beberapa tahun ini siklon tropis melanda sejumlah daerah di Indonesia. Berdasarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sudah ada lima kali siklon tropis yang terjadi di Indonesia. Siklon tropis Durga melanda perairan barat daya Bengkulu tahun 2008 menimbulkan gelombang setinggi tiga meter. Tahun 2010 siklon tropis Anggrek menerjang perairan barat Sumatra. Empat tahun kemudian perairan barat daya Sumatra terkena siklon tropis Bakung. Bulan November lalu timbul siklon tropis Cempaka di perairan selatan Jawa Tengah yang membuat curah hujan yang tinggi di Yogyakarta dan banjir di Pacitan.Â
Siklon tropis Dahlia meningkat di wilayah barat daya Bengkulu terjadi pada bulan November tahun ini. Curah hujan yang tinggi di Bengkulu merambat ke Lampung hingga Jawa Barat bagian selatan berpotensi banjir dan longsor. Dampak lainnya yakni banjir yang diakibatkan tingginya curah hujan, apabila banjir terus melanda di suatu daerah, maka akan menyebabkan air menjadi tercemar sehingga pasokan air bersih akan berkurang dan bebagai macam penyakit seperti malaria, diare, kolera, demam berdarah akan mewabah di Indonesia. Selain itu, sebagai negara agraris, Indonesia akan mendapatkan kerugian akibat gagal panen ketika fenomena El Nino melanda. Jadi, tidak ada salahnya jika kita mulai melakukan hal-hal kecil yang bisa menjaga bumi kita untuk menghindari dampak yang lebih parah lagi kedepannya.
Sumber :
https://www.kompasiana.com/dinipratiwi/5a2feefacaf7db2ec67ac402/dampak-perubahan-iklim-di-indonesia
http://www.dw.com/id/ancaman-serius-perubahan-iklim-di-indonesia/a-19196264
https://lingkunganhidup.co/penyebab-perubahan-iklim-pemanasan-global/
http://fatamorganakata.blogspot.co.id/2013/03/global-cooling_8603.html