Mohon tunggu...
ISJET @iskandarjet
ISJET @iskandarjet Mohon Tunggu... Administrasi - Storyteller

Follow @iskandarjet on all social media platform. Learn how to write at www.iskandarjet.com. #katajet. #ayonulis. Anak Betawi. Alumni @PMGontor, @uinjkt dan @StateIVLP. Penjelajah kota-kota dunia: Makkah, Madinah, Tokyo, Hong Kong, Kuala Lumpur, Langkawi, Putrajaya, Washington DC, Alexandria (VA), New York City, Milwaukee, Salt Lake City, San Francisco, Phuket, Singapore, Rio de Janeiro, Sao Paulo, Dubai, Bangkok.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Cerita Oleh-oleh dari Brasil

22 Juli 2014   19:50 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:34 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14060081721630531968

[caption id="attachment_316397" align="aligncenter" width="576" caption="Pinjem gambar dari FB Kang Pep. (Pepih Nugraha)"][/caption]

Alhamdulillah, hari ini saya kembali bisa beraktifitas seperti sedia kala. Setelah beristirahat sepanjang hari Minggu kemarin (sebenarnya gak benar-benar istirahat karena anak-anak langsung nagih dibeliin boneka Frozen), rencana masuk hari Senin tertunda karena harus mengantar istri rawat jalan di rumah sakit.

Jadilah saya baru ngantor hari ini, di saat masyarakat se Jakarta sedang was-was atas beredarnya isu kerusuhan pascapengumuman Pilpres oleh KPU. Hikmahnya, rute dari rumah ke kantor lancar jaya, tidak bertemu dengan kemacetan satu pun jua!

Setiap kali jalan-jalan, baik ke luar kota maupun ke luar negeri, yang saya pikirkan adalah soal oleh-oleh. Termasuk saat di Brasil tempo hari. Teman-teman yang melihat saya belanja di beberapa tempat di Brasil akan melihat saya sebagai orang yang kalap belanja. Souvenir kecil-kecil berlogo hologram FIFA World Cup Brasil 2014 saya borong sampai dua kantong kresek ukuran jumbo.

Kopi dan coklat khas Brasil saya beli belasan dus, sampai-sampai pelatih Persipura Jacksen F Tiago harus repot-repot membantu saya membawa belanjaan yang jumlahnya sampai enam kantong plastik.

Lalu saya masih kalap membeli banyak tas plastik ukuran besar yang sengaja saya beli sebagai oleh-oleh lebaran. Sebenarnya sih ini tas biasa, dijual untuk memudahkan pembeli dalam menjinjing belanjaannya. Tapi saya malah memborongnya sebagai buah tangan, dengan bayangan, kantong besar ini akan berguna untuk membawa kue-kue saat silaturrahmi dari rumah ke rumah.

Begitu semua barang ada di apartemen, saya bingung sendiri, bagaimana memasukkannya ke dua koper ukuran sedang yang saya bawa dari Jakarta. Teman-teman seperjalanan juga sempat mengingatkan soal koper yang pas-pasan.

Sempat berniat membeli koper ukuran besar, tapi niat itu diurungkan dengan pertimbangan mubazir. Tapi alhamdulillah, begitu semua barang dikemas dengan rapi dan ringkas, dan baju-baju kotor dilipat kecil-kecil sebagai penyangga di ujung-ujung koper, semua barang bisa dijejalkan ke dalam dua tas itu.

Walhasil, dalam perjalanan pulang, saya harus berjibaku membawa keempat kemasan barang yang lumayan berat itu tiba dengan selamat di Dubai lalu Jakarta: dua koper dengan berat masing-masing 20 kg lebih, plus satu tas besar berisi beragam barang, plus tas ransel besar yang berisi laptop, kamera DSLR dan aneka rupa barang lainnya.

Itulah sebabnya saya tidak terlalu memikirkan belanja oleh-oleh selama transit di Dubai. Takut tidak muat di tas!

Namun setiba di tanah air, oleh-oleh itu terasa kurang dari yang dibutuhkan. Ada saja yang tidak kebagian. Dan banyak titipan yang terabaikan (karena di sana harga belinya juga kemahalan).

Kali ini memang cukup banyak oleh-oleh yang harus dibeli, yang terpenting adalah delapan paket hadiah untuk pemenang tantangan di Pertamina Remote Control Traveller (#PertaminaRCTraveller) yang saya beli dan siapkan khusus. Selain itu, saya selalu mengalokasikan hadiah untuk keluarga besar di rumah, plus buat teman-teman di kantor gedung Palsel dan Palbar.

Buat yang lain, oleh-olehnya tulisan aja ya.... :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun