Mohon tunggu...
Isa Purna
Isa Purna Mohon Tunggu... ASTRO

Saya seorang mahasiswi baru yang sedang menempuh pendidikan Optometri

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Beragam Kelainan Refraksi Mata

10 Oktober 2025   22:05 Diperbarui: 10 Oktober 2025   22:11 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kelainan fraksi mata menjadi salah satu masalah penglihatan yang sering terjadi. Orang dengan kondisi ini akan merasakan keluhan pandangan buram saat melihat benda yang letaknya jauh, dekat, atau keduanya.

Refraksi mata adalah istilah untuk menggambarkan proses masuknya cahaya ke dalam mata hingga tertangkap oleh retina. Saat cahaya masuk ke mata, lensa dan kornea mata akan menyesuaikan pantulan cahaya agar terfokus tepat pada retina. Jika refraksi mata bekerja dengan baik, maka kualitas penglihatan akan jelas dan fokus. Kelainan fraksi mata menjadi salah satu masalah penglihatan yang sering terjadi. Orang dengan kondisi ini akan merasakan keluhan pandangan buram saat melihat benda yang letaknya jauh, dekat, atau keduanya. Kelainan refraksi mata terjadi ketika cahaya jatuh di depan atau di belakang retina, sehingga penglihatan menjadi buram. Selain itu, berubahnya bentuk kornea atau penuaan lensa mata juga dapat membuat penglihatan menjadi tidak jelas.

Jenis-Jenis Kelainan Refraksi Mata
Kelainan refraksi mata dapat digolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Rabun jauh
Rabun jauh atau miopi adalah kondisi ketika cahaya yang masuk ke mata jatuh di depan retina. Hal ini membuat penderitanya mampu melihat objek jarak dekat secara jelas, tetapi sulit melihat objek yang jaraknya jauh. Miopi yang tergolong berat dapat meningkatkan risiko terjadinya ablasi retina, katarak, dan glaukoma.

2. Rabun dekat

Rabun dekat adalah kebalikan dari miopi. Penderita rabun dekat atau hipermetropi dapat melihat objek yang letaknya jauh dengan jelas, tetapi sulit melihat objek dekat.

Rabun dekat terjadi akibat cahaya yang masuk ke mata jatuh di belakang retina. Kondisi ini dapat menyebabkan ketegangan otot mata, sehingga penderitanya mudah pusing dan sakit kepala.

3. Mata silinder
Kondisi mata silinder dapat terjadi bersamaan dengan rabun dekat maupun rabun jauh. Namun, rabun dekat atau rabun jauh berbeda dengan mata silinder. Mata silinder atau astigmatisme adalah gangguan penglihatan yang terjadi akibat cacat pada kornea atau lengkungan lensa. Kondisi ini membuat penglihatan menjadi kabur atau berbayang, baik saat melihat benda yang jaraknya dekat maupun jauh.

4. Mata tua
Mata tua atau presbiopi adalah gangguan mata akibat lensa mata kaku, sehingga sulit untuk membiaskan dan memfokuskan cahaya pada retina mata. Kondisi ini sangat umum dialami oleh lansia atau orang dewasa berusia di atas 45 tahun dan terjadi karena proses penuaan.

5. Anisometropia
Anisometropia adalah kondisi di mana kemampuan refraksi mata kanan dan mata kiri berbeda jauh. Kelainan refraksi mata ini membuat pandangan penderitanya terasa berbayang dan harus sering menyipitkan mata untuk melihat suatu benda.

Tanda-Tanda Kelainan Refraksi Mata
Ada beberapa gejala dan tanda yang muncul saat Anda menderita kelainan refraksi mata, yaitu:

Penglihatan kabur
Melihat adanya lingkaran cahaya di sekitar lampu terang
Sulit fokus saat membaca buku atau melihat komputer
Sering menyipitkan mata saat melihat sesuatu
Sakit kepala
Mata terasa tegang
Pemeriksaan Kelainan Refraksi Mata
Jika Anda mulai merasa mengalami gejala kelainan refraksi mata, segera periksakan mata Anda ke dokter mata atau optik. Selama pemeriksaan, Anda akan duduk di kursi yang dilengkapi dengan perangkat khusus.

Dokter atau petugas optik akan meminta Anda membaca tanpa alat bantu, guna menilai kemampuan mata Anda dalam membaca tulisan di jarak tertentu. Kemudian, Anda akan diminta membaca dengan alat bantu berupa phoroptor. Ketika alat ini digunakan, penglihatan biasanya akan menjadi lebih baik.

Melalui alat pemeriksaan ini, dokter atau petugas optik akan menentukan jenis lensa kacamata yang tepat untuk memperbaiki gangguan refraksi pada mata Anda.

Penanganan terhadap Kelainan Refraksi Mata
Kelainan refraksi mata hingga saat ini belum dapat disembuhkan. Upaya penanganannya hanya bertujuan untuk membantu orang dengan kelainan refraksi mata agar dapat melihat dengan lebih jelas serta mencegah agar kelainan refraksi mata tidak menjadi lebih parah.

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menangani kelainan refraksi mata, yaitu:

Kacamata
Kacamata merupakan pilihan paling mudah dan aman untuk memperbaiki kelainan refraksi mata. Dokter mata atau petugas optik akan memberikan ukuran dan jenis lensa kacamata yang tepat berdasarkan hasil pemeriksaan refraksi mata.

Untuk rabun jauh, lensa yang digunakan adalah lensa cekung (minus), sedangkan rabun dekat lensa menggunakan lensa cembung (plus). Kacamata plus atau minus juga ada yang dilengkapi dengan lensa silinder, jika terdapat mata silinder. Peresepan kacamata dengan lensa multifokal maupun lensa progresif umumnya akan disarankan untuk penderita presbiopi.

Lensa kontak
Lensa kontak dinilai lebih nyaman dan praktis digunakan saat beraktivitas daripada kacamata. Namun, lensa kontak memerlukan perawatan yang lebih telaten dan harus diganti sesuai jadwal.

Bedah refraksi
Pada beberapa kondisi, tindakan operasi mungkin diperlukan untuk memperbaiki gangguan refraksi mata. Bedah refraksi dilakukan dengan mengubah bentuk kornea secara permanen, sehingga mengembalikan kekuatan fokus mata. Ada berbagai jenis operasi refraksi, salah satunya adalah LASIK.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun