Mohon tunggu...
Alfy Isya Muharam
Alfy Isya Muharam Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa Al-Azhar Cairo, senang menulis dan bercerita.

Jurnalis Petualang

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ini Perjalanan Dea Aulia dari Nol hingga Jadi Influencer

24 Oktober 2022   18:30 Diperbarui: 24 Oktober 2022   23:10 5893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dea Aulia sedang menikmati musim semi di Turki.

Di tengah berkembangannya teknologi, pengunaan media sosial di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup pesat. Pada Februari lalu, lewat data yang dipublikasikan oleh dataindonesia.id, diketahui bahwa Jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia mencapai 191 juta orang pada Januari 2022. Jumlah itu naik 12,35% dibandingkan pada tahun sebelumnya. Jumlah pengguna yang sangat besar ini tentunya akan menghadirkan tantangan baru; salah satunya adalah menghadirkan konten yang dapat dijangkau dan dicerna dengan mudah oleh berbagai kalangan. 

Terbukti, semakin hari semakin banyak inovasi yang dilakukan berbagai pihak dalam mengoptimalkan fitur-fitur yang tersedia di berbagai platform media sosial. Mulai berita, hiburan hingga kulineran, semuanya berlomba untuk menjangkau seluruh pengguna media sosial baik di dalam negeri maupun luar negeri. Persentasi pengguna dan jumlah konten yang sangat luarbiasa dan sangat mudah diakses di media sosial pada akhirnya akan memberikan dampak yang sangat terasa penggunanya.

Jenis konten yang sering dilihat nantinya secara alami akan membentuk algoritma dan memfilter konten apa saja yang pengguna tersebut sukai. Karenanya, Menghadirkan konten positif adalah cara terbaik untuk memberikan dampak positif melalui media sosial. Semangat menghadirkan berbagai konten yang positif nyatanya tak digandurungi semua pengguna media sosial, ada banyak konten-konten berbau negatif dan terkesan melanggar bertebaran di media sosial dan parahnya tak jarang konten tersebut populer bahkan ditonton oleh anak di bawah umur. 

Berangkat dari isu tersebut, seorang pemudi asal Kota Bandung berupaya memulai untuk menghadirkan semangat dalam berbagi konten-konten positif khususnya soal pengembangan diri (self development). Namanya Dea Aulia, B.Sc., Lahir di Bandung pada 27 Maret 1997 dan saat ini sedang melanjutkan studi Magister di Sultan Mehmet Vakif University, Istanbul. Setelah merampungkan studi S1 nya di Pakistan, pelan-pelan Dea mulai konsisten mengoptimalkan media sosialnya untuk berbagi ilmu maupun hal-hal positif lainnya.  

"Manusia yang tidak mengikuti perkembangan zaman, maka ia akan ditinggalkan oleh zaman. Setelah mengamati dunia digital, dengan segala aktivitasnya, mayoritas gadget dan internet adalah sumber informasi utama, maka tidak ada salahnya bila kita menjadi salah satu kontributor dalam bidang edukasi yang bisa memberikan kebermanfaatan ditengah derasnya alur informasi. Menjadi solusi ditengah permasalahan yang dihadapi oleh generasi millenial dan gen Z, melalui edukasi dan literasi yang menarik dan sesuai dengan tren zaman. Dakwah tanpa ceramah, mengajak bukan menginjak, mencari solusi bukan mencari sensasi, menghadirkan referensi prinsip kehidupan  sebagai pegangan untuk tetap teguh kepada pendirian dan tujuan hidup." Begitu tutur Dea ketika ditanya alasan apa yang membuatnya memutuskan untuk menjadi seorang influencer. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun