Mohon tunggu...
Alifis@corner
Alifis@corner Mohon Tunggu... Seniman - Seniman Serius :)

Sebagaimana adanya, Mengalir Seperti Air | Blog : alifis.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gema Makna Idul Adha di Penfui 2020

31 Juli 2020   12:15 Diperbarui: 1 Agustus 2020   03:24 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jamaah Sholat Idul Adha di Penfui. Tetap berjarak & memakai masker (dokpri)

Fenomena ini  sangat berbeda dengan kedisiplinan ala militer. Lebih-lebih berkaca pada kasus kluster Secapa TNI AD di Jabar yang mencatat jumlah positif mencapai ribuan. Kecolongan besar bagi kalangan militer ini mengingat kedisiplinan, kebugaran fisik dan kesehatan menjadi prioritas dan aspek unggulan dari profil tentara.

Yang mengejutkan adalah sholat di Kompleks TNI AU untuk kalangan tentara dan keluarganya, menurut informasi yang saya dengar dibatalkan dari  Jakarta via telegram di malam terakhir. Ini mungkin berlaku umum untuk seluruh kompleks TNI seluruh Indonesia. Padahal sudah masuk dalam agenda Pengasuh dan Penanggungjawab Lapangan dan Masjid untuk Sholat Idul Adha 1441 H /2020 Kota Kupang yang dikeluarkan oleh DMI (Dean Masjid Indonesia) Kota Kupang. Tercatat di urutan 21, dengan Imam dan Khatib Ustadz Rasyid Muuzhar,SH.,MH.

Masih kuat dalam ingatan di jaman saya masih aktif HMI, pernah dilontarkan banyak pihak bahwa organisasi kader terbaik di Republik ini TNI dan yang kedua adalah HMI. Dalam logika saya, justru di saat pandemi seperti ini, TNI yang sudah memiliki pola manajerial solid dan SOP yang tajir, lebih mampu mengelola kegiatan massal seperti sholat Idul Adha. Cukup terapkan protokol kesehatan dan disiplinkan orang sipil kala masuk di shelter tempat sholat berjamaah. Orang sipil akan faham bahwa ini untuk kepentingan bersama. Apakah aspek traumatis kluster Secapa TNI AD di Jabar menjadi penentu tidak keluarnya ijin, menjadi hal yang tidak bisa dipastikan. Debatable. Sudut pandang saya sebagai sipil sudah tentu berbeda dengan sudut pandang kader TNI.

Hikmah Pandemi  Covid-19 dan Hakekat Idul Qurban

Sekitar 500 warga muslim hadir memenuhi lapangan seluas 600 m2, dan meluber ke halaman rumah dan jalanan kompleks Amanah. Sejak jam 05.30 jamaah sudah mulai berdatangan. Dengan kidmat jamaah menggemakan takbir, tahlil, tahmid dan tasbi. Jam 06.40 dilaksanakan sholat Id dengan Imam Bapa Djawas Syafrudin, SH dan berlanjut khotbah Id yang disampaikan oleh ustadz Muzakkar Abdullah, S.S.,M.Pd (link naskah khotbah terlampir di akhir artikel atau klik disini)


Aspek kemanusiaan, solidaritas dan kesalehan sosial terkait pandemi covid-19 menjadi topik khotbah Idul Adha kali ini. Khotib menyampaikan bahwa pandemi covid-19 seharusnya menyadarkan umat manusia atas keagungan Allah SWT. Pandemi membuktikan bahwa manusia ternyata makhluk yang lemah dan tak berdaya. Setangguh apapun dinding-dinding keangkuhan manusia pada akhirnya runtuh pula. Sehebat apapun kesombongan umat manusia pada akhirnya hancur lebur dan tak tersisa.

Merayakan Idul Adha , memiliki makna sesungguhnya yaitu menumbuhkan rasa kemanusiaan dan sikap solidaritas tehadap saudara-saudara kita yang terdampak covid-19, bukan hura-hura dan pesta pora ditengah gempuran virus corna yang belum mereda.

Lebih lanjut, khotib Ustadz Muzakkar Abdullah, M.Pd menegaskan bahwa makna mulia tersebut bisa difahami dengan cara bersatu padu, gotong royong dan saling bahu-membahu dalam membantu sesama.

Idul Adha atau Idul Qurban adalah momen terbaik untuk menumbuhkan sikap empati antar sesama. Jarak fisik harus direnggangkan, namun rasa kemanusiaan  dan solidaritas harus makin dirapatkan. Pandemi covid-19 seharusnya dapat membuka fikiran dan matahati akan pentingnya sikap ta'awun yakni saling membantu, peduli, berbagi dan bekerja sama dalam menghadapi musibah kemanusiaan ini.

wataawanu-5f23a54c097f360813212676.png
wataawanu-5f23a54c097f360813212676.png

"...dan Tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan taqwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran ( Q.S. Al Maidah : 2)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun