Mohon tunggu...
Isaac Ahmed
Isaac Ahmed Mohon Tunggu... -

Try to be a lovable friend! Enjoy the whole life with sparkling enthusiasm! A catlover of Siamese's cat! A netizen journalist! Also freaks in art & design!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aroma Haru, Twitterku...

18 Oktober 2010   17:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:19 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Twitter membikin haru, kok bisa? Seberapa dahsyatnya sih, posting 140 karakter ini...sehingga sukses membawa saya hanyut dalam buaian memori dua tahun silam? ★★★ Sejak bergabung di arena nge-twitt ini di 6 Juli 2009 lalu, belum ada secuil twitt pun yang bisa membikin hati saya meleleh... Dan posting demi posting 140 karakter kebanyakan tentang berbagi link informasi, sapa-menyapa, juga sok kenal sok dekat dengan figur publik yang kadang menginspirasi, kadang mengilhami! Saya pikir tak ada yang bisa menandingi kesedihan nan luar biasa seperti saat mendapati kabar salah satu teman akrab di Facebook yang berpulang, padahal baru saja terjalin kontak dengannya di salah satu postingnya, beberapa jam sebelum tragedi kecelakaan itu merenggut nyawanya? Dan kematian yang mendadak akan teman di dunia maya yang belum pernah bertatap muka itu, menyisakan kepedihan yang mendalam... Bahwa  begitu dahsyatnya jejaring pertemanan semacam Facebook, yang mengajarkan kebersamaan juga urun rembug akan segala problema, telah mendekatkan sisi emosional para usernya! Dan di sini, almarhum teman saya itu pun telah menanggalkan strata sosialnya sebagai seorang anggota POLRI dengan pangkat Brigadir, demi sebuah istilah yang dinamakan: pertemanan! Dia, alm. Brigadir Khoirul Huda, yang kerap saya sapa Mas Irul, sukses mengajarkan saya apa itu arti sopan-santun, juga kerendahan hati, dan keinginan kuat untuk belajar sesuatu...adalah sosok yang membuat haru biru di Facebook di November 2009 yang lalu! ★★★ Lantas, bagaimana dengan posting Twitter yang membikin haru tadi? Begini, di Twitter saya memfollow seseorang yang dahulu adalah vokalis sebuah grup band beraliran modern jazz, juga salah seorang adik penyanyi wanita terkenal, dialah: Iwan Zen, yang mana sejak sebulan yang lalu sering update soal ibundanya yang sakit. Tak bosannya dia meng-update status seputar mendo'akan ibunya, juga aktifitas merawat ibunya di sebuah Rumah Sakit. Kadang rutinitas itu berlanjut meskipun beberapa menit kemudian dia harus menunaikan tugas sebagai seorang penyiar di sebuah radio swasta! Dan sikap serta pengorbanan itu membangkitkan kekaguman mendalam, bahwa demi seseorang yang begitu berarti dalam hidup kita, sikap berbakti itu amat sangat penting! Sejak tahu betapa segenap perhatiannya tercurah akan merawat dan merawat ibunya yang sakit itu, tak jarang dalam relung hati manusia manapun, termasuk saya, pastilah terbersit suatu niat ingin ikut mendo'akan kesembuhan ibundanya itu. Dalam beberapa retwitt-nya pun, tampak ucapan terimakasih atas do'a dan harapan kesembuhan ibunya... Twitter, dalam hitungan detik telah menjembatani orang-orang dengan berbagai strata sosial untuk saling berbagi, juga urun rembug, dan bahu-membahu berbagi suka duka! Dan ungkapan semisal dorongan, juga do'a akan kesembuhan, dirasa begitu kuat pengaruhnya untuk membangkitkan semangat... Dan hati ini semakin tersentuh, juga gerimis, kala mendapati sebaris update terbaru dari publik figur ini dan ditujukan buat ibunda tercintanya pada hari Minggu, 17 Oktober kemarin, yang berbunyi: Dokter bilang tubuh sebelah kanan perempuanku tercinta lumpuh! AKU AKAN BERSEDIA MENJADI TUBUH SEBELAH KANANNYA! SEMANGAT MAM!! Oh Tuhan...betapa mulianya hati insanMu ini? Karuan saja saya teringat akan pengalaman saya yang pernah merawat dan menjaga almarhumah ibu saya selama 11 tahun sejak berpulangnya ayah... Berkecamuknya perasaan dalam hati, turut pula saya rasakan, dan spontan saya mengirimkan twitt: Kang @IwanZen , mataku basah baca twittmu! Aku pun telah 11tahun merawat ibu setelah ayah tiada...Dan sekarang beliau tiada! Tapi aku ikhlas Sekitar tujuh twitt berikutnya, masih tentang sharing akan keikhlasan merawat ibunda! Dan tiga twitt ini, mengalir begitu saja: Apapun akan kita lakukan demi kesembuhan ibu tercinta, ya Kang @IwanZen ? Apa yang anda alami, aku bisa rasakan... Jangan pernah menyerah! Dan jika hingga saat ini Kang @IwanZen ditakdirkan mengurus ibunda, nikmati dengan suka-cita, itu sudah jalan dari Yang Di Atas... Kang @IwanZen ,sekali lagi jangan menyerah...bahagiakan ibundanya... Salam buat beliau! Bilang aku mendo'akannya ya, Kang? ★★★ Betapa hati ini resah, seolah turut merasakan perjuangan yang menguras emosional, juga rasa optimis nan tinggi akan kesembuhan, membawa kita ke suatu titik bahwa dukungan, semangat, juga do'a yang tak pernah putus kepada Sang Khalik, adalah hal terbesar! Posting Twitter Kang @IwanZen lah yang telah berhasil dan sukses melelehkan hati saya... Dan apa yang telah dialami salah satu figur publik yang saya follow ini, bisa terjadi pada insan manapun... Setidaknya akan menjadikan sebuah inspirasi, figur terkenal pun rela merawat sosok ibunda yang telah bersusah payah merawat dan membesarkan kita hingga seperti sekarang! Sosok ibunda adalah sumber inspirasi terbesar, yang tak akan pernah habis digali meski beliau tutup usia... Buat Kang @IwanZen , tetaplah bersemangat...dan berjuang! Juga senantiasa mendo'akan kesembuhan ibunda! Semoga lekas sembuh ya... Amiin! Dan bagi Kompasianer yang masih memiliki ibu, tetap cintai dan bahagiakan ibunda kalian, ya? Salam Kompasiana... (Inzet Foto: Ibuku... koleksi: Isaac Ahmed)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun