Mohon tunggu...
Irza Triamanda
Irza Triamanda Mohon Tunggu... Mahasiswi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Hanya untuk bersenang-senang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kamu Jomlo? Lima Hal yang Bisa Kamu Lakukan Supaya Jadi Jomlo Berkualitas

17 Desember 2020   23:35 Diperbarui: 17 Desember 2020   23:41 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jomblo bukanlah suatu kata asing lagi untuk generasi milenial saat ini. Mereka yang belum memiliki pasangan, seringkali diolok-olok dengan kata tersebut. Apalagi untuk generasi milenial, jomblo terkadang dianggap sebagai sesuatu yang memalukan dan tidak wajar. Hal tersebut karena biasanya pada usia mereka saat ini sedang gencar-gencarnya merasakan jatuh cinta dan memiliki pasangan yang sering disebut sebagai “pacar”. 

Bagi mereka yang tidak mempunyai pacar alias jomblo, seringkali dianggap nggak laku. Padahal, menjadi jomblo terkadang merupakan suatu pilihan, bukan semata-mata karena nasibnya yang nggak laku.

Lalu, gimana sih caranya supaya jadi jomblo tapi tetap berkualitas? Lima hal di bawah ini bisa kamu lakukan supaya jadi jomblo yang berkualitas.

1. Jadilah versi terbaik dirimu

“Be yourself” adalah quotes yang sering kita dengar dalam berbagai hal. Menjadi diri sendiri merupakan cerminan bahwa setiap orang, termasuk kamu, memiliki ciri khas masing-masing. 

Ciri khas tersebut bisa dianggap sebagai suatu kekurangan ataupun kelebihan, tergantung bagaimana cara kita menyikapi hal tersebut. Kelebihan yang kita miliki harus bisa dimaksimalkan sebaik mungkin.

Terkadang kita boleh menutupi kekurangan yang kita miliki, tetapi jangan jadikan hal itu sebagai penghambat kita untuk terus berkembang. Lakukan sesuatu sesuai dengan kata hatimu. 

Jangan dengarkan omongan buruk orang lain tentang dirimu. Galilah potensimu sebaik mungkin. Menjadi versi terbaik dirimu dapat membuat kamu tetap menarik dan berkualitas walaupun sebagai jomblo. Karena dengan hal itu, kamu akan lebih dihargai daripada berusaha meniru orang lain supaya dpat dilihat orang lain.

2. Lakukan hal yang bermanfaat untuk orang lain

Rasa ketertarikan kepada lawan jenis terkadang bisa muncul karena rasa empati kita terhadap apa yang dia lakukan. Salah satu contohnya, seseorang yang ikut terlibat dalam kegiatan sosial ataupun kegiatan lain yang bermanfaat untuk orang disekitarnya. Mereka biasanya memiliki sebuah daya tarik bagi orang disekitarnya. 

Saat mereka melakukannya dengan ikhlas, maka mencerminkan bahwa orang tersebut memiliki kebaikan hati. Hal itu memancarkan suatu inner beauty atau kecantikan dari dalam. 

Inner beauty membuat orang disekitarnya, termasuk lawan jenis, akan memandang orang tersebut berharga, berkualitas, dan rupawan bukan hanya dari fisiknya. Rasa cinta yang berlandaskan hal itu biasanya akan lebih terjaga daripada yang mementingkan fisik semata.

3. Mau berteman dengan semua orang

Dalam pacaran yang tidak sehat, terkadang pacar kita akan memberi batasan kepada kita untuk berteman dengan orang lain. Selain itu, terkadang kita justru memberi batasan pada diri sendiri untuk tidak berteman dengan orang-orang tertentu. 

Alasannya sih biasanya sederhana, pengen menjaga perasaan pacar supaya nggak marah ataupun cemburu. Padahal hal itu bisa jadi hal yang kurang baik buat kita dan bahkan merugikan. 

Nah, saat kamu jomblo seperti ini merupakan kesempatan yang besar supaya bisa berteman dengan siapapun. Bisa jadi, dari pertemanan itu bermanfaat untuk kita dalam brbagai hal. Dengan relasi yang banyak, kita bisa lebih memaksimalkan potensi yang kita miliki karena dibantu dengan banyak orang juga.

4. Bangga dengan status jomblo

Jomblo tidak selalu merupakan hal yang buruk. Hal itu tergantung mindset kita masing-masing. Kita sebagai jomblo harus bangga dan tidak boleh malu dengan status yang kita miliki. 

Rasa bangga itu bisa kita wujudkan dengan mengambil sisi positif jomblo dan tidak merendahkan orang lain, baik yang berpacaran ataupun yang jomblo.

 Kita harus mampu memaksimalkan kualitas diri kita dihadapan orang lain. Hal itu bukan bermaksud sombong, tetapi agar memacu diri kita untuk berusaha tetap melakukan hal yang positif tersebut. 

Dengan melakukan hal itu akan menunjukkan bahwa kita tetap bisa berbahagia walaupun sebagai jomblo, sehingga tidak mudah diolok-olok orang lain.

5. Selalu bersyukur

Rasa syukur merupakan hal utama yang menjadikan hati bahagia. Jangan sampai kita menyalahkan takdir. “Kenapa sih kok aku masih jomblo?” Sehingga terkadang kita merasa sedih dan iri terhadap orang lain. 

Padahal, saat Tuhan memberi kamu takdir sebagai jomblo, Dia pasti sudah memikirkan kebaikan buat kamu. Jangan sampai rasa nggak bersyukur itu membuat kita tidak bisa memaksimalkan kualitas dalam diri dengan baik. 

Yang lebih parah, apabila kita tidak bahagia sebagai jomblo dan terus mengeluh dihadapan orang lain, akan membuat kita mudah disepelekan orang tersebut.

Nah, itulah lima hal yang bisa kamu lakukan supaya bisa jadi jomblo tapi tetap berkualitas. Kebahagiaan seseorang bukan berdasarkan kita punya pacar ataupun nggak, tapi tergantung kemauan diri kita masing-masing.

 Tunjukkan kepada orang lain, bahwa jomblo nggak selamanya buruk. Justru dengan jadi jomblo yang berkualitas, akan memberikan jalan kepada kita untuk menemukan pasangan yang berkualitas juga kedepannya. 

Oleh karena itu, lebih baik sekarang kita fokus untuk memaksimalkan kemampuan yang kita miliki agar kualitas kita sebagai jomblo semakin baik dan juga lebih dihargai orang lain. 

Nggak perlu khawatir masalah pasangan. Ibarat kata, jodoh nggak akan tertukar. Tuhan telah menyiapkan seseorang yang terbaik sebagai pasangan untuk kita nantinya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun