Mohon tunggu...
Irwansyah Saputra
Irwansyah Saputra Mohon Tunggu... Dosen - Bukan siapa-siapa

Belajar itu harus, pintar itu bonus.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Sains, Agama, dan Atheisme

26 Juni 2020   14:31 Diperbarui: 11 Juni 2021   12:39 7475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat fenomena alam semesta dapat dibuktikan oleh metode ilmiah, justru hal tersebut agar menambah rasa syukur terhadap pencipta dan semakin meyakini keberadaanNya. 

Karena manusia yang memiliki pola pikir logis, maka tanda-tanda untuk memperlihatkan wujud Tuhan juga harus logis, masuk akal manusia. Bukan malah menjadikan manusia berkesimpulan "tanpa adanya Tuhan pun, proses ini bisa tetap berjalan kok".

Masalahnya adalah banyaknya gugatan para atheis terhadap orang-orang yang theis, begitu juga sebaliknya. Sebagian orang-orang Atheis yang dijumpai di sosial media melayangkan berbagai gugatan terkait orang-orang theis yang sukanya berperang atas nama agama, kaum yang tidak melek sains, pandir, terbelakang, terkekang aturan kuno agama dan lain sebagainya. 

Begitu juga sebagian kaum theis yang menggugat balik bahwa para atheis itu hanyalah kumpulan orang-orang yang tidak meyakini keberadaaan tuhan hanya karena malas ibadah saja.

Atheis, Non Theis dan Anti Theis

Sebelum kita bahas bagian gugatan tersebut, kita harus pahami perbedaan antara atheis, non theis dan anti theis. 

Atheis adalah orang yang hidupnya tidak meyakini tuhan hanya karena tidak membutuhkanNya. Dia tidak berpikir fokus secara mendalam untuk membuktikan ketiadaan wujud tuhan, hanya meyakini tuhan itu tidak ada. Model seperti ini banyak ditemukan di daerah China, Jepang, Korea, bahkan masyarakat barat pun menuju migrasi besar ke arah sana. 

Non theis adalah orang yang punya pola pikir "cukup tidak menggunakan tuhan". Menghilangkan keberadaan tuhan dan berpikir alam semesta ini diatur oleh hukum tertentu, seperti halnya agama Buddha yang disebut dengan agama non theis. Tuhan disini diistilahkan sebagai pencipta alam semesta.

Anti theis adalah orang atheis yang dapat membuktikan tidak adanya Tuhan berdasarkan pemikiran panjang terhadap segala sesuatu yang dapat dibuktikan secara empiris, sekaligus menggugat berbagai hal yang diyakini oleh orang-orang theis. 

Tidak cukup puas hanya menjadi atheis, mereka pun berfokus untuk mengajak orang lain berpikir ulang tentang asal mula alam semesta ini dan pembuktiannya secara empiris bahwa tidak adanya Tuhan dalam peran penciptaan. 

Model yang seperti ini juga banyak ditemukan, sebagian menulis buku "perontok keimanan", sebagian lagi bergerilya di sosial media dengan membuat komunitas dan grup-grup dengan tujuan yang serupa. 

Berbagai Gugatan Klasik

Pertama kita bahas gugatan yang dilayangkan sebagian kaum anti theis terhadap kaum theis yang disebut oleh mereka sebagai orang pandir, terbelakang, sering perang atas nama agama, kekanak-kanakan, menanggalkan baju sains hanya untuk hukum agama yang bersifat "meaningless". 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun