Mohon tunggu...
Irwan Irwansyah
Irwan Irwansyah Mohon Tunggu... Human Resources - Professional Coach

Soft Skilled Trainer Motivator Professional Coach spesialisasi Career Coach & Corporate Coach

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manajemen Konstruksi "Tolak Ukur Keberhasilan"

5 Mei 2020   12:09 Diperbarui: 5 Mei 2020   12:14 1216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Pendahuluan

Tujuan atau Goal dari Manajemen Konstruksi adalah melaksanakan Pekerjaan Kontruksi dengan target :

  • Memberikan Kepuasan Pelanggan/ Customer Satisfaction.
  • Melaksanakan Pekerjaan sampai dengan Serah terima sesuai dengan Kualitas, Kuantitas, Jadwal, Biaya dan Safety.
  • Mencapai target Laba yang direncanakan pada diawal dengan cara mempertahankan RASD dan RABP yang telah ditetapkan.

Item Item yang perlu dicermati dalam Proyek Konstruksi adalah

  • Kontrak
  • Shedule Pelaksanaan Proyek
  • Sumber Daya
  • Biaya
  • Tenaga Kerja
  • Kualitas
  • Safety

Kontrak

Model Kontrak Konstruksi :

  • The Red Book

Red Book ini ditujukan untuk proyek -- proyek dimana tanggung jawab desain ada di Pengguna jasa, sehingga kontraktor menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan desain yang dibuat oleh pengguna jasa. Pekerjaan dibayar berdasarkan kwantitas pekerjaan, walaupun ada juga yang dibayar secara lumpsum.

  • The Yellow Book

Yellow Book ditujuan untuk proyek-proyek dimana tanggungjawab desain ada pada kontraktor. Kontraktor akan merancang proyek sesuai dengan persyaratan yang disampaikan oleh pengguna jasa. Pembayaran dilakukan secara lumpsum, biasanya dengan jadwal pembayaran.

  • The Silver Book

Silver Book ditujukan untuk proyek -- proyek dengan Kontrak EPC dimana Engineering, Procurement dan Construction menjadi tanggungjawab dari Kontraktor. Pengguna Jasa akan menerima fasilitas tersebut selesai (siap beroperasi) sesuai dengan Jadwal yang telah ditetapkan dalam kontrak.

Dari ketiga Model kontrak ini maka Silver Book memiliki resiko tertinggi untuk waktu dan biaya dari yang pada Yellow Book apalagi Red Book.

Urutan -- urutan Contract Document biasanya sebagai berikut:

1) The Contract Agreement;

2) The letter of Acceptance;

3) The Tender; 

4) Special Conditions;

5) General Conditions;

6)  Dokumen-dokumen lainnya yang merupakan bagian dari kontrak konstruksi tersebut.

Sehingga apabila terjadi ambiguiti atau diskrepansi di antara dokumen -- dokumen tersebut maka apa yang tertuang dalam dokumen terlebih dahulu sesuai urutan diatas, dokumen itu yang akan berlaku.

Tolak Ukur Keberhasilan dari Kontrak ini adalah apabila seluruh kewajiban kontrak sudah sesuai dengan Rencana Kerja & Anggaran Proyek. Sebelum Kontrak ditandatangani lakukan Cross check dengan dokumen yang pernah disampaikan sebelumnya meliputi :

  • Original Proposal document yang terdiri dari Admistrasi, Tehnik maupun Harga
  • Hasil-hasil Klarifikasi Dokumen dan Negosiasi Harga.
  • Tanggapan/ Komentar/ Koreksi yang pernah disampaikan secara resmi atas tender dokumen atau draft kontrak.

Sumber Daya

Untuk menyelesaikan suatu proyek diperlukan Sumber daya yang terdiri dari Tenaga Kerja, Equipment, Material, Peralatan dan Consumable Material.

Kesuksesan Kontraktor dalam menyelesaikan proyek sesuai dengan tujuan/ Goal yang telah disampaikan diatas, ditentukan salah satunya oleh kecermatan dalam perhitungan Sumber Daya yang akan digunakan.

Bagaimana agar Kontraktor bisa membuat perhitungan sumber daya yang cermat, ada beberapa hal yang penting yang perlu dilakukan oleh Kontraktor diantaranya :

  • Memasteri Kondisi Lapangan dengan cara melakukan Inspection on Site dan di sekitarnya, yang berupa:

(a)   bentuk dan sifat dari site, termasuk kondisi subsurface.

(b)   kondisi iklim dan hidrologi.

(c)   jenis pekerjaan dan material yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan yang bersangkutan.

(d) cara-cara untuk mengakses ke Site dan akomodasi yang diperlukan

  • Memahami SOW (Scope Of Work) dalam tender berikut kondisi-kondisinya dan menghitung BQ secara detail berdasarkan design serta spesifikasi serta metode konstruksi yang akan dijalankan, yang telah ditetapkan oleh Pengguna Jasa (Bouwheer).
  • Memasteri Pekerjaan sehingga tersaji Job Sequencing/ urutan proses aktivitas yang benar dari suatu pekerjaan.
  • Melakukan estimasi berdasarkan metode kontruksi yang dibuat dan standard produktivitas dari setiap item aktivitas pekerjaan tersebut berikut standarisasi pemakaian Tenaga Kerja, Peralatan, Alat Berat, Material dan Consumable Materialnya.
  • Catatan :  Consumable Material adalah Material-material yang habis dipakai seperti misalnya kawat las, kawat tali, semen, pasir dll.

Tolak ukur keberhasilan dari Sumber Daya ini adalah perencanaan pemakaian Sumber Daya benar-benar bisa merepleksikan kebutuhan proyek yang akan dijalankan.


Biaya

Memiliki perhitungan biaya yang kompetitif dari setiap kebutuhan sumber daya yang telah ditetapkan, perlu dianalisa dan dievaluasi secara teliti dari mana datangnya dan perlakuannya harus seperti apa, karena ini salah satu item penting yang berkonstribusi dalam memenangkan persaingan harga

  • Bagaimana caranya :
  • Membuat Estimasi Biaya Tenaga Kerja untuk setiap level jabatan dengan memperhatikan ketentuan sistem pengupahan yang berlaku dan menetapkan Jumlah Jam Kerja per hari yang diajukan ke pengguna jasa. Walaupun dalam sistem Lumpsum Kontrak selama pekerjaan sesuai dengan progress yang telah ditetapkan, tidak ada kewajiban memenuhi loading manpower yang diajukan dalam perhitungan Quotation.
  • Lakukan perhitungan depresiasi dari setiap peralatan.
  • Mencermati potensi pengeluaran overhead dan biaya lainnya sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan oleh pengguna jasa seperti regulasi Safety dan pengendalian lingkungan.
  • Memiliki harga unit price yang kompetitif untuk peralatan, mesin-mesin, material/ consumable material yang harus dibeli, melalui pemilihan vendor vendor yang berkualitas.
  • Memperhitungkan biaya tak terduga, eskalasi dan bunga bank.

Tolak ukur keberhasilan dari Penetapan Biaya ini  adalah perhitungan Biaya benar-benar bisa merepleksikan biaya proyek yang akan dijalankan.

Tenaga Kerja

Pemilihan Tenaga Kerja yang handal adalah kunci dari keberhasilan dari penyelesaian sebuah proyek. Tenaga kerja yang handal dimaksud adalah tenaga kerja yang memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan.

apa itu kompetensi, ada yang menyatakan bahwa kompetensi adalah sekumpulan perilaku, motivasi, pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan keberhasilan melaksanakan suatu pekerjaan, tugas atau peran tertentu. Ada juga yang mendefinisikan sebagai perilaku unik dari Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap atau perilaku atau kualitas pribadi yang diperlukan seorang karyawan untuk mencapai kinerja yang baik dalam perusahaan. Kesimpulannya Kompetensi itu terdiri dari 3 hal yaitu

  • Aptitude = Pengetahuan, Keterampilan
  • Attitude  = Sikap, Perilaku dan , lihat Gambar 1 dibawah ini

kompetensi-5eb0f61e097f364f9f05b842.jpg
kompetensi-5eb0f61e097f364f9f05b842.jpg
Kesalahan yang sering terjadi dilapangan, dikarenakan proses rekrutmen tidak dijalankan secara optimal sehingga tidak terbangun komitmen, salahsatu contohnya,  Kontrak kerja dan pendukung kontrak lainnya dilakukan hanya untuk persyaratan administrasi saja, jadi tidak disampaikan ke karyawan secara jelas sehingga kesadaran karyawan akan kepatuhan terhadap isi kontrak tidak ada. Dampaknya hal itu tidak bisa menjadi dasar management dalam membangun komitmen karyawan terhadap apa yang menjadi hak dan kewajiban para pihak.

Tolak ukur keberhasilan dari pemberdayaan Tenaga Kerja ini  adalah dimana karyawan tersebut paham terhadap Tugas Pokok dan Fungsinya serta menjalankannya.

Kualitas

Setiap hasil pekerjaan harus dapat dipastikan memiliki kualitas mutu yang baik, dibuktikan dengan dilakukan hasil test yang baik dan terdokumentasi.

Untuk itu maka team Quality harus melakukan

  • Melakukan pemeriksaan sesuai dengan Skema Quality Assurance, membuat catatan dan mendokumentasikannya.
  • Menyampaikan alasan, mengajukan rencana alternatif dan revisinya setelah mendapatkan persetujuan manajer bagian jika terjadi ketidaksesuaian.
  • Melakukan pemeriksaan harian dan konfirmasi untuk tindakan perbaikan terhadap masalah ketidaksesuaian dengan hasil yang didapatkan.
  • Meminta Pengguna Jasa atau Engineer Konsultan untuk menghadiri inspeksi dan mendapatkan tandatangannya catatan valid dari inspeksi tersebut.

Tolak ukur keberhasilan dari Quality Assurance  ini  adalah semua hasil kerja telah dilakukan test dengan hasil baik dan terdokumentasi serta mendapatkan pesetujuan dari pengguna jasa atau Engineer KOnsultan.

SAFETY

Kontraktor wajib :

  1. memperhatikan keamanan dari setiap orang yang berhak berada di tempat kerja dan menjaga agar tempat kerja selalu aman dari setiap bahaya yang mengancam.
  2. menyediakan semua alat penerang, panduan, pagar, dan tanda  peringatan.
  3. mengambil seluruh langkah yang diperlukan untuk melindungi lingkungan sekitar, menghindari kerugian/kebisingan kepada lingkungan tersebut.

Tolak ukur keberhasilan dari Safety  ini  adalah proyek dikatakan sukses apabila tidak  ada kecelakaan kerja (Zero Insident).



Sekian, dan Semoga Bermanfaat terima kasih

Salam Sukses

irwansyah66@gmail.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun