Mohon tunggu...
IRWANSYAH
IRWANSYAH Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mari Belajar Bersama

Ketum Komisariat IMM Shin'nichi 2018-2019 Sekretaris Jendral Koorkom UM Surabaya 2019-2020

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Ketahanan Demokrasi Politik Identitas: Pemersatu atau Pemecah Bangsa

30 Juli 2022   23:38 Diperbarui: 30 Juli 2022   23:44 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tulisan ini tentang demokrasi sistem yang optimal khususnya bagi masyarakat indonesia yang multidimensi muslim yang tumbuh di indonesia dengan tradisi, budaya, dan bahasa yang berbeda seribu pulau di indonesia. 

tapi penulis mengakui demokrasi ini hal ini juga pada dasarnya membuka potensi pertumbuhan politik identitas, ini sering memiliki efek negatif. alih-alih tidak puas dengan dampaknya jauh lebih baik jika kita menghadapinya dan mendapatkan interpretasi politik identitas untuk makna yang lebih positif. politik identitas pada dasarnya adalah dapat membantu orang jika tujuannya adalah untuk meningkatkan martabat

dan martabat mereka yang terpinggirkan dalam berbagai hallapangan ruang publik. politik identitas itu buruk ketika ditanya dari perspektif permusuhan, bukan persaingan. ingatyang terakhir selalu hadir. dengan kata lain, itu permusuhan, bukan saingan.oleh karena itu, jaminan sosial menjadi pekerjaan rumah kita secara umum.

Setelah pengenalan artikel untuk menjelaskan diskusi di atas membahas demokrasi dan modelnya. pada bagian ini berfokus pada mengapa demokrasi adalah sebuah sistem terbaik untuk masyarakat indonesia bagian selanjutnya, menulis politik identitas, berita palsu, ujaran kebencian dan ujaran kebencian oleh berbagai pihak kepentingan politik dalam masyarakat. 

juga, artikel ini menyajikan beberapa argumen untuk menjelaskan mengapa masyarakat adalah masyarakat di era demokrasi yang terbuka penuh ini, anda bisa rentan terhadap provokasi. secara umum, kerentanan ini disebabkan oleh latar belakang latar belakang kurangnya ideologi agama, nasionalisme, atau relevansi daerah sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun