Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat, barangkali layak dinobatkan sebagai gubernur paling populer di Indonesia. Ya, bukan hanya di Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM) saat ini sangat terkenal di berbagai platform media sosial.
Hal itu tak lain karena KDM juga aktif sebagai content creator, sehingga beliau dijuluki sebagai Gubernur Konten. Tak heran, KDM lebih terkenal ketimbang banyak pejabat publik lainnya. KDM sudah setara dengan artis top.
Soalnya, konten yang ditayangkan KDM banyak yang menuai kontroversi, sehingga mengundang orang lain yang penasaran untuk menontonnya. Maka, banyak konten KDM yang viral.
Kontroversialnya konten KDM karena dianggap melontarkan wacana yang belum matang dan berakhir dengan kegaduhan, atau setidaknya menimbulkan pro dan kontra di media sosial. Â
Sementara itu, pengamat media sosial atau pakar komunikasi menilai apa yang dilakukan KDM sebagai "investasi politik", seperti yang dikatakan Kunto Adi Wibowo dari Universitas Padjadjaran.
Kunto menyebut seringnya KDM tampil di depan publik dan di media sosial sebagai "investasi politik" demi membangun langkah-langkah politiknya ke depan.
Pengamat kebijakan publik, Diding Bajuri, menganggap KDM yang sering muncul di media sosial mengesankan citra kepemimpinan yang  berkarakter "one-man show".
Namun demikian, KDM menanggapi julukan "Gubernur Konten" dengan tenang-tenang saja. Bahkan, kata KDM, melalui kontennya telah bisa "menurunkan belanja rutin iklan" pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Pernyataan KDM tersebut bisa ditafsirkan bahwa anggaran yang dikeluarkan Bagian Humas Pemprov Jabar bisa dihemat.
Maksudnya, materi yang biasanya berupa iklan layanan masyarakat di media massa yang dipasang oleh Pemprov Jabar, sekarang sebagian bisa dikemas dalam bentuk konten yang dibuat KDM.
Tidak didapat informasi yang bersifat kuantitatif, berapa besar anggaran belanja rutin yang bisa dihemat dengan keaktifan KDM dalam memproduksi konten.