Pendapat Pramono Anung sebagai Gubernur DKI Jakarta yang baru ternyata cukup sejuk, tidak sekeras pendapat Muhaimin Iskandar di atas.
Menurut Pramono, Jakarta kembali membuka diri bagi para pendatang yang ingin mencari peruntungan setelah libur Lebaran.Â
Pramono Anung menegaskan bahwa ibu kota tetap menjadi tempat yang terbuka bagi mereka yang ingin bekerja dan berkontribusi bagi kota ini.Â
Namun, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi agar keberadaan pendatang tidak menambah beban Jakarta yang sudah cukup berat.
Menurut Pramono, Jakarta sudah mempersiapkan diri menghadapi arus urbanisasi yang semakin meningkat. Apalagi, sekarang banyak terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Jadi ini memang problem yang pasti akan dihadapi Jakarta dalam kondisi yang seperti ini. Tanpa menutup mata, beberapa daerah melakukan PHK dan sebagainya. Dan untuk itu, Jakarta pasti mempersiapkan diri," ujar Pramono Anung, Rabu (2/4/2025).
Bersama Wakil Gubernur Rano Karno, Pramono memastikan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak akan melakukan operasi yustisi seperti tahun-tahun sebelumnya.
Namun, ada aturan administratif yang harus dipenuhi, salah satunya adalah kepemilikan identitas resmi yang akan diperiksa oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).
Selain identitas resmi berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP), Pemprov DKI Jakarta juga menekankan pentingnya keterampilan bagi para pendatang.Â
"Kalau dia mau mencari kerja di Jakarta, monggo, silakan. Asal dia mau ada pelatihan dan yang paling penting dia punya identitas. Kalau nggak punya identitas, nggak bisa," ujar Pramono Anung.
Dalam rangka menjaga keseimbangan sosial dan ekonomi, Pemprov DKI Jakarta saat ini sedang menyusun rancangan peraturan daerah (raperda) yang mengatur mekanisme pemberian bantuan sosial (bansos).Â