Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pariwisata Halal dan Langkanya Turis Bule di Ranah Minang

6 Februari 2025   07:11 Diperbarui: 6 Februari 2025   07:11 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dok. kemenpar/merdeka.com

Pariwisata halal di negara kita semakin pesat perkembangannya. Ini hal yang wajar mengingat Indonesia merupakan negara dengan mayoritas berpenduduk muslim.

Bahkan, Indonesia boleh dikatakan sedikit ketinggalan dari negara lain. Di beberapa negara yang penduduknya bukan mayoritas muslim, pariwisata halal juga diterapkan agar nyaman bagi pengunjung muslim.

Seperti apa kira-kira konsep wisata halal? Ya, lebih kurangnya adalah wisata yang mengedepankan nilai-nilai Islam dalam pelayanan dan fasilitasnya. 

Contohnya, pertama, menyangkut ketersediaan restoran atau tempat makan yang menyajikan makanan dan minuman halal.

Kedua, adanya ketersediaan fasilitas ibadah yang memadai, terutama di hotel dan tempat penginapan lainnya, termasuk di objek wisata.

Hotel dan objek wisata tersebut bebas dari aktivitas non halal, seperti tidak ada aktivitas perjudian, narkoba, dan prostitusi.

Ketiga, adanya fasilitas penunjang selama Ramadan, seperti kemudahan mendapatkan makan sahur dan berbuka puasa.

Keempat, agenda wisata yang mengakomodir waktu  beribadah, khususnya waktu menunaikan salat di masjid atau musala yang relatif dekat dengan tempat melakukan agenda wisata.

Kelima, petugas yang melayani wisatawan berpakaian sopan, dan akan lebih baik bila pakaiannya menutup aurat.

Perlu dipahami agar tidak terjadi salah persepsi, bahwa pariwisata halal di Indonesia tidak bersifat eksklusif, dalam arti tidak semata-mata untuk umat Islam saja.

Justru, pelancongan halal boleh disebut inklusif, karena meskipun bertujuan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan muslim, namun juga bisa dinikmati oleh wisatawan non-muslim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun