Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Asal Tidak Kehabisan Kuota, Beli SBN Itu Sangat Gampang

29 Mei 2023   05:21 Diperbarui: 30 Mei 2023   15:16 1392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Instrumen pasar modal adalah seluruh surat berharga atau efek yang diperdagangkan di bursa.(KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)

Bagi Anda yang pernah beli SBN (Surat Berharga Negara), saya kira akan sependapat dengan judul tulisan di atas. Paling tidak, begitulah pengalaman saya pribadi.

Kebetulan, meskipun tergolong investor kecil, saya sudah lama menjadi pembeli berbagai surat utang negara. Ya, SBN adalah surat utang yang diterbitkan oleh Kemenkeu RI.

Jadi, kalau kita membeli SBN, artinya pemerintah mengakui berutang sejumlah nominal yang kita beli, yang akan dibayar pemerintah saat jatuh tempo (tenornya bervariasi dari 2 sampai 5 tahun).

Selama seseorang memegang SBN, akan mendapat bunga setiap bulan sebesar persentase yang telah ditetapkan saat penawaran.

Ada pula jenis SBN yang bunganya floating. Artinya, ditinjau setiap 3 bulan. Jika suku bunga acuan dari Bank Indonesia naik, SBN ikut naik.


Katakanlah rumusnya bunga acuan BI plus 1 persen. Tapi, ketika bunga acuan turun, SBN tidak akan menurunkan suku bunga lebih rendah dari suku bunga awal masa penawaran.

SBN yang saya pernah memiliki, ada berbagai jenis, dan semua jenis punya masing-masing kelebihan.

Saya pernah membeli Obligasi Negara Ritel (ORI), Saving Bonds Ritel (SBR), Sukuk Ritel (SR) dan Sukuk Negara Tabungan (ST). Bila berjudul sukuk, artinya memakai prinsip syariah.

Ilustrasi SBN Ritel|dok. bcbogor.beacukai.go.id
Ilustrasi SBN Ritel|dok. bcbogor.beacukai.go.id

Setiap tahun, masing-masing jenis biasanya terbit sebanyak 2 kali dengan nomor seri berbeda. Hal ini gampang dilacak di berbagai berita daring terkait keuangan.

Tentu, tidak setiap ada penerbitan saya mampu membeli, meskipun untuk beberapa juta rupiah saja. Semuanya tergantung dana yang tersedia.

Kenapa saya membeli? Saya kira pertanyaan ini, bagi orang yang punya perhatian atas investasi pribadi, tak perlu dijawab. Karena keuntungannya sangat jelas.

Pertama, karena bunganya yang bisa sekitar 3 persen di atas suku bunga deposito yang ditawarkan bank-bank papan atas.

Kedua, karena aman. Saya belum pernah mendengar cerita pemerintah gagal bayar. Beda dengan surat berharga yang diterbitkan perusahaan swasta, yang beberapa di antaranya pernah gagal bayar.

Bukankah selama RI masih eksis, selama itu pula kita yakin pemerintah mampu mengembalikan utangnya?

Lagipula, aset negara demikian besar. Total aset semua BUMN saja sudah di atas Rp 10 ribu triliun (ditulis dengan 10 kuadriliun).

Nah, sekarang, bagi pembaca yang belum memahami cara membeli SBN, silakan membaca bagian berikut ini.

Rajin-rajin saja memperhatikan pengumuman penawaran SBN di media daring atau di website Kemenkeu RI

Cermati di bank mana saja atau di perusahaan sekuritas mana saja SBN itu dijual. Tentu Anda harus membuka rekening di salah satu bank yang jadi agen, jika Anda belum jadi nasabahnya.

Selain itu, Anda wajib punya email dan punya akun di alamat sbn-ritel@kemenkeu.go.id. Anda harus hafalkan user.id dan password Anda untuk bisa membeli SBN.

Dengan akun pribadi itu Anda akan dipandu untuk membeli SBN jenis tertentu yang lagi dalam periode penawaran dan isikan jumlah nominal pembelian.

Bila kuota masih ada dan tak ada gangguan jaringan, akan ada tanda bahwa transaksi Anda berhasil. Perlu diketahui, pembelian SBN selalu jadi rebutan, sehingga kuota cepat habis.

Sebagai contoh, ST 010 yang sekarang masih dalam periode penawaran, kuota sebesar Rp 10 triliun sudah habis. Kabar gembiranya, pemerintah akan menambah kuota.

Setelah itu akan masuk info ke email Anda, kapan Anda harus mentransfer dana dan kode nomor billing yang akan dicantumkan saat transaksi pembayaran.

Jika bank tersebut punya aplikasi transaksi pembelian SBN secara online, Anda bisa lakukan sambil rebahan di rumah.

Tapi, jika bank tersebut belum punya aplikasi tersebut, mau tak mau harus datang ke bank, saat melakukan pembayaran atau mentransfer ke rekening perbendaharaan negara. 

Hanya saja, perlu dipastikan cabang-cabang mana saja yang melayani. Soalnya, ada bank yang punya ratusan kantor cabang, tapi tak semua cabang familiar melayani nasabah yang mau membeli SBN.

Biasanya, cabang-cabang besar yang ada di Jabodetabek dan di ibu kota provinsi, punya petugas yang mampu melayani pembelian SBN.

Nantinya, pembelian SBN akan mendebet rekening Anda di bank tersebut. Lalu masuk lagi email berisi ucapan terima kasih Anda sudah berhasil membeli dan sekaligus membantu pembangunan negara.

Berikutnya, beberapa hari setelah penutupan masa pembelian, masuk lagi email berupa konfirmasi kepemilikan SBN atas nama Anda.

Kemudian, bunga SBN setiap bulannya akan masuk ke rekening Anda. Beberapa jenis SBN membayar bunga setiap tanggal 10, dan sebagian lagi di tanggal 15.

Pada saat jatuh tempo SBN, pokok SBN sebesar yang dulu Anda beli, akan masuk utuh tanpa dipotong sepeser pun ke rekening Anda.

Jelaslah, jika kita tidak kehabisan kuota, membeli SBN itu sangat gampang, Makanya harus cepat-cepatan membelinya.

Sedikit masalah, bagi nasabah bank yang banknya tak punya aplikasi internet banking. Jeda waktu saat pesanan dikonfirmasi dan batas waktu mentransfer dana sekitar 2 jam.

Jika selama 2 jam Anda tidak mentransfer, pembelian dibatalkan oleh sistem secara otomastis. Cara saya, jika tidak akan membayar pakai aplikasi, saya sudah di bank saat proses pembelian dimulai.

Apakah pelajar atau mahasiswa bisa membeli SBN? Bisa, asal punya KTP sebagai identitas pemilik dan rekening di bank agen penjual SBN. Asal punya dana minimal Rp 1 juta, sudah bisa membeli SBN. 

Hanya, hati-hati membaca jenis SBN yang ditawarkan. Bila kepepet perlu uang, ada SBN yang tak bisa dijual (harus menunggu hingga jatuh tempo, atau menunggu masa lock-up berakhir).

Demikian saja sekadar tips, semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun