Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sejuknya Kuliah Subuh Buya Hamka, Siapa Ulama yang Mewarisinya?

6 Desember 2022   04:51 Diperbarui: 6 Desember 2022   06:11 691
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buya Hamka|dok. muhammadiyah.or.id

Terlepas dari perkembangan radio yang menyedihkan di atas, saya terkenang dengan masa kejayaan radio puluhan tahun lalu.

Saya masih kecil, masih duduk di bangku SD pada awal 1970-an. Ketika itu, ayah saya punya "ritual" setiap selesai salat subuh.

Ritual dimaksud adalah mendengar radio transistor, sambil menikmati teh manis hangat buatan ibu.

Saya sering juga ikut nguping mendengar siaran radio, sehingga saya tahu apa berita yang disampaikan acara "Warta Berita" dari RRI Program Nasional.

Berita olahraga merupakan hal yang saya tunggu, terutama menyangkut hasil pertandingan sepak bola dan bulutangkis.

Setelah siaran berita akan berlanjut dengan acara "Kuliah Subuh" yang dibawakan oleh ulama terkenal saat itu, Buya Hamka.

Ayah memang pengagum berat Buya Hamka. Berbagai buku karya Buya Hamka dibeli dan dibaca ayah, dan saya juga ikut-ikutan membaca.

Tampak sekali kalau ceramah agama dari Buya Hamka itu menjadi acara favorit ayah. Saya pun ketularan terpikat, meskipun belum semua isi ceramah bisa saya cerna dengan baik.

Suara Buya Hamka sangat khas, yakni serak-serak basah. Gaya beliau bukan seperti orator dan bukan pula seperti penceramah yang suka melawak.

Kuliah Subuh banyak mengupas persoalan sehari-hari yang disajikan secara sejuk. Contohnya tentang adab bertetangga atau saling menghargai sesama manusia.

Penceramah kondang sekarang justru banyak bergaya lantang. Materinya berbau politis, sehingga materinya gampang dipelintir atau digoreng oleh pihak lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun