Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Mampukah Raja Charles III Mewarisi Kharisma Ratu Elizabeth II?

12 September 2022   05:03 Diperbarui: 12 September 2022   21:30 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ratu Elizabeth II dari Kerajaan Inggris didampingi putranya, Pangeran Charles, saat Pidato Pembukaan Parlemen di Istana Westminster, London, pada 19 Desember 2019. (Leon Neal/Pool via REUTERS via kompas.com)

Kemudian, terjadinya Brexit (keluarnya Inggris dari Uni Eropa) tidak membuat rakyat Inggris terbelah berkat ada Ratu Elizabeth sebagai simbol pemersatu.

Tidak hanya Inggris Raya yang bersatu, tapi Ratu juga amat disegani negara-negara bekas jajahan Inggris dalam kerangka Persemakmuran (Commonwealth).

Makanya, ketika di banyak negara lain era monarki ditumbangkan oleh gerakan demokrasi, di Inggris monarki tetap lestari dan beriring sejalan dengan praktik demokrasi.

Memang, masih ada beberapa negara lain yang tetap menjadi negara monarki dengan posisi raja atau ratu sebagai simbol.

Tapi, Ratu Elizabeth memainkan peran besar yang bukan sekadar simbol. Tanpa banyak dipublikasikan, sebetulnya Ratu Elizabeth rutin berdiskusi dengan Perdana Menteri Inggris membahas berbagai persoalan negara.

Tak bisa membayangkan bersatunya Inggris Raya (terdiri dari Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara) tanpa adanya Kerajaan Inggris yang berwibawa.

Nah, sekarang beban berat dipikul Raja Charles III sebagai pengganti Ratu Elizabeth II. Diduga Raja Charles akan mengalami hal yang berbeda, mungkin tidak dicintai rakyatnya sedahsyat cinta kepada Ratu Elizabeth II.

Kompas edisi Sabtu (10/9/2022), menulis periode kekuasaan Raja Charles III sebagai "Era Baru Raja yang Kurang Populer".

Soalnya, publik tidak lupa dengan perlakuan Pangeran Charles terhadap Lady Diana yang ketika itu menjadi istrinya.

Sejarah telah mencatat hal yang sangat ironis, ketika Pangeran Charles menikah dengan Lady Diana pada tahun 1981, sangatah meriah dan ditonton banyak orang. Bahkan, miliaran orang ikut menyaksikan melalui siaran langsung televisi. 

Namun, pernikahan mereka berlangsung dengan kacau karena hati Charles tetap ke Camilla. Perceraian akhirnya tak terelakkan yang terjadi pada 1996 setelah 4 tahun berpisah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun