Kalau Ina mau membereskan barang-barang itu, dilarang oleh anaknya, karena nanti suaminya bingung kalau membutuhkan.
Berbeda bila Ina lagi di rumah sendiri di Padang, tentu ia merasa bebas mau memasak apa dan mau makan jam berapa.
Jadi, ketika anak-anak sudah punya keluarga sendiri, dianggap punya "kedaulatan" di rumahnya, itulah yang membuat orang tua seperti Ina merasa kurang bebas.
Padahal, sebagai orang tua, Ina gregetan ingin mengatur semuanya. Tapi, ia segera sadar, karena ia lagi di rumah anaknya, bukan di rumahnya sendiri.
Sadarlah Ina, bahwa seperti telah disinggung di atas, rumah anak bukan rumah orang tua, meskipun rumah orang tua adalah rumah anak juga. Bukankah nanti anak-anak yang jadi pewaris harta orang tua?