Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah "Mapia", dari Pedagang Sate hingga Crazy Rich

3 April 2022   06:03 Diperbarui: 3 April 2022   08:22 1855
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sate Padang Ajo Ramon|dok. tribunnews.com dengan sumber asli abdullahhatta.wordpress.com

Dari pengamatan saya secara sekilas, banyak sekali anggota mapia yang sukses membuka usaha Rumah Makan Padang dan Sate Padang.

Sate Padang Ajo Ramon|dok. tribunnews.com dengan sumber asli abdullahhatta.wordpress.com
Sate Padang Ajo Ramon|dok. tribunnews.com dengan sumber asli abdullahhatta.wordpress.com

Sebagai contoh, dekat rumah saya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, beberapa rumah makan Padang yang loksi usahanya berdekatan, semuanya milik perantau asal Pariaman.

Demikian pula pedagang sate Padang. Kalau ini lebih gampang ditandai, karena namanya pakai "ajo" (sebutan kakak laki-laki di Pariaman, kalau di daerah Sumbar lainnya disebut "uda").

Seingat saya, di Pasar Santa, Jakarta Selatan, ada Sate Padang Ajo Ramon, yang lumayan banyak pelanggannya. Kebetulan, saya adalah salah satunya.

Tapi, salah satu "gembong mapia" yang betul-betul kisah hidupnya menginspirasi banyak perantau Minang, adalah sosok seorang "crazy rich" bernama Basrizal Koto.

Basrizal Koto|dok. kumparan.com dengan sumber asli Instagram @basrizal_koto
Basrizal Koto|dok. kumparan.com dengan sumber asli Instagram @basrizal_koto

Seperti ditulis Kumparan.com (23/2/2022), Basrizal ketika kecil tidak tamat SD. Lelaki asal Pariaman kelahiran 1959 tersebut putus sekolah pada kelas 5 SD dan setelah itu merantau ke Riau.

Ia memulai karier dengan menjadi kernet angkutan umum, kemudian naik pangkat jadi sopir. Selanjutnya, Basrizal merambah bidang lain, menjadi tukang jahit dan penjual pete.

Berkat ketekunan dan keuletannya, Basrizal kemudian jadi penjual motor pada usia 17 tahun. Pada usia dewasanya, Basrizal telah memiliki banyak perusahaan yang begerak di berbagai bidang.

Basko Grand Mall merupakan mal dan hotel milik Basko (Basrizal Koto) yang berada di Padang. Ia menjadi tajir melintir dari bisnis properti, percetakan, media, tambang batu bara, peternakan, pengalengan daging, dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun