Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Uji Coba Turis Asing Tanpa Karantina, Transisi Menuju Endemi?

5 Maret 2022   19:46 Diperbarui: 6 Maret 2022   14:09 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi WNA yang baru mendarat di Bandara Ngurah Rai, Bali | dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dimuat kompas.com

Pemerintah semakin percaya diri setelah melihat perkembangan terbaru pengendalian pandemi Covid-19, meskipun tambahan kasus setiap hari masih relatif tinggi.

Percaya diri dimaksud dikaitkan dengan kebijakan pemerintah yang mulai membuka beberapa destinasi wisata untuk pelancong dari mancanegara.

Wisatawan asing tersebut dibolehkan datang melalui Bandara Ngurah Rai (Bali), Bandara Hang Nadim (Batam) dan Bandara Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang, Bintan).

Dengan demikian, ada 4 pintu masuk karena sebelumnya Bandara Soekarno-Hatta telah lebih lebih dahulu dibuka bagi wisatawan asing.

Bahkan, mulai 14 Maret 2022 akan dilakukan uji coba  bebas karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang berkunjung ke Bali, Batam, dan Bintan.

Padahal, baru pada 2 Maret yang lalu, ketentuan masa karantina  bagi PPLN dikurangi dari 5 hari menjadi 3 hari.

Tentu pemerintah telah melakukan perhitungan yang matang. Barangkali karena malihat cakupan vaksinasi yang relatif tinggi, termasuk vaksin booster, dan merata di seluruh penjuru tanah air.

Kemudian, terdapat penurunan tingkat keganasan Covid-19 dengan tingkat kesembuhan yang tinggi dan bahkan banyak yang sembuh dengan isolasi mandiri.

Penanganan dan tata laksana pengobatan di berbagai rumah sakit, puskesmas, dan klinik, juga dinilai semakin membaik.

Memang, Covid-19 tak mungkin habis 100 persen, dalam arti kasus positif tidak akan nol, namun jika obatnya sudah ada, nantinya akan dianggap seperti flu biasa. Sedangkan virusnya itu sendiri semakin lemah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun