Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Bisakah Meraih Kemerdekaan Finansial dalam Kehidupan yang Pas-pasan?

16 Agustus 2021   17:02 Diperbarui: 18 Agustus 2021   14:37 1090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mempersiapkan diri mencapai kebebasan finansial. Sumber: iStock/baona via Kompas.com

Tapi, menurut pemerintah, utang kita masih terkendali dan belum sampai pada level membahayakan. Artinya, utang tersebut digunakan untuk pembangunan dan dari hasil pembangunan akan mampu mengembalikan utang.

Biarlah hal tersebut dibahas oleh pihak yang berwenang atau para pakar. Fokus tulisan ini adalah soal kemerdekaan finansial untuk kita sebagai individu.

Ada yang mengatakan bahwa seseorang yang masih punya utang, misalnya ke bank, ke koperasi, ke pinjaman online, ke rentenir, ke famili, atau ke teman, itu pertanda bahwa orang tersebut belum merdeka secara finansial.

Tapi, sepanjang orang yang berutang punya aset yang nilainya lebih besar dari utangnya, atau punya sumber penghasilan rutin yang mampu untuk mencicil pembayaran utang, maka kondisi finansialnya boleh dikatakan sehat.

Jadi, kata kuncinya ada pada kemampuan mengembalikan utang. Bila tidak mampu atau terpaksa memakai sistem "gali lobang tutup lobang", dalam arti membayar utang dengan cara berutang lagi ke pihak lain, ini yang sangat berbahaya. 

Bila kita mencari referensi teori tentang kemerdekaan finansial, dengan gampang bisa ditemui pada tulisan beberapa orang yang berprofesi sebagai financial planner (perencana keuangan) di media massa.

Salah satunya ditulis oleh Prita Hapsari Ghozie (Kompas, 14/8/2021) yang mendefinisikan merdeka finansial sebagai kondisi dimana individu mampu melepaskan ketergantungan satu demi satu terhadap suatu kebutuhan hidup.

Pripta lebih lanjut menjelaskan tahapan yang membuat seseorang bisa meraih kebebasan finansial, antara lain tidak punya utang konsumtif, punya dana darurat, punya aset investasi, dan punya penghasilan pasif (dari hasil deposito, obligasi, dan sebagainya).

Artikel ini tidak akan mengelaborasi referensi teori di atas. Tapi, dengan cara yang sederhana, mari kita kupas kemerdekaan finansial yang dikaitkan dengan kehidupan seseorang yang pas-pasan.

Ada dua makna pas-pasan, yakni versi baku dan versi plesetan. Tentu, yang dipahami secara umum adalah yang versi baku.

Pas-pasan versi baku artinya penghasilan seseorang atau kondisi finansialnya "cukup untuk hidup sederhana". Tapi, jangan buru-buru mengatakan mereka yang hidup pas-pasan belum merdeka secara finansial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun