Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Inklusi Keuangan, Anda Punya Berapa Rekening Bank?

2 November 2020   08:55 Diperbarui: 3 November 2020   06:20 1569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (SHUTTERSTOCK/Joyseulay) via kompas.com

Hanya saja, konsumen harus sangat berhati-hati karena tak sedikit tekfin yang beroperasi tanpa seizin otoritas yang berwenang, yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bagi yang menyimpan uang, uangnya bisa raib ditelan investasi bodong, sedangkan bagi yang meminjam bisa terintimidasi dengan tingkat pengembalian yang membengkak berlipat-lipat karena akumulasi bunga dan denda.

Jadi, soal inklusi keuangan sebetulnya tidak lagi hal yang sulit karena saat ini seseorang banyak yang punya lebih dari satu gawai. Bahkan, para penerima bantuan sosial dari pemerintah, harus membuat rekening bank agar bisa menerima bantuan. Namun, kenyataannya, kepemilikan rekening bank masih sangat timpang.

Data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) per Agustus 2020 mengungkapkan bahwa jumlah rekening simpanan perbankan sudah melebihi jumlah penduduk Indonesia, yakni sebanyak 330.811.482 rekening. Masalahnya, 89,6 persen di antaranya terdaftar di Jakarta. 

Hal itu karena hampir semua instansi, lembaga, perusahaan, dan organisasi lainnya berkantor pusat di Jakarta, sehingga juga membuka rekening bank di Jakarta. Di samping itu, seperti telah disinggung sebelumnya, banyak orang yang punya beberapa rekening. 

Tapi, dengan ketimpangan tersebut, dapat dipastikan, di daerah pelosok, atau juga kaum marjinal di perkotaan, masih banyak yang belum punya rekening bank, termasuk belum punya gawai.

Baik, terlepas dari masih adanya warga yang belum melek keuangan, ada pertanyaan yang relevan bagi yang sudah melek, berapa rekening bank yang Anda punyai dan berapa aplikasi pembayaran digital yang juga Anda punyai? Jika punya beberapa, apa memang diperlukan sebanyak itu?

Tentu saja tidak ada jawaban yang baku. Namun, mengacu pada pendapat beberapa financial planner, sebetulnya hanya  perlu memisahkan rekening yang akan dipakai buat keperluan sehari-hari dan rekening untuk dana darurat atau dana cadangan. Dana darurat ini idealnya bersaldo sebesar 6 hingga 12 bulan pengeluaran rutin, untuk berjaga-jaga bila suatu saat kehilangan mata pencaharian.

Kalaupun mau ditambah satu rekening lagi, boleh juga, untuk pengeluaran yang bersifat non rutin, termasuk untuk traveling dan pengeluaran untuk hiburan dan hobi.

Perlu dicatat, rekening di sini maksudnya rekening tabungan yang dilengkapi kartu ATM, bukan rekening deposito yang lebih bersifat investasi. Bila saldo tabungan relatif besar, lebih bagus sebagian dialihkan menjadi deposito, membeli emas batangan, atau investasi lainnya.

Bila seseorang punya rekening lebih dari lima, mungkin lumayan sulit mengelolanya, termasuk untuk mengingat kata sandi setiap kartu. Apalagi bila saldonya kecil-kecil yang dikhawatirkan lama-lama semakin tipis karena bunga yang diterima tergerus oleh biaya administrasi yang dibebankan pihak bank kepada nasabahnya.

Jadi, punya tiga atau empat rekening, sebaiknya dari bank yang berbeda agar merasakan pelayanan dan promosi yang berbeda, terbilang wajar. Itupun dengan catatan, saldonya tidak kecil-kecil amat. Kalau memang tidak punya sumber dana, ya cukup dua rekening, atau bahkan satu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun