Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Giring Bukan Ikon PSI, Kenapa Bukan Tsamara atau Juli Antoni yang Nyapres?

28 Agustus 2020   17:00 Diperbarui: 28 Agustus 2020   17:21 639
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tsamara Amany (dok. tirto.id)

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ternyata oke juga. Sebagai partai baru, PSI tidak kehilangan strategi agar kiprahnya ramai diliput media massa. Padahal partai yang lebih senior saja, seperti Hanura, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), dan Partai Bulan Bintang (PBB), sudah tidak banyak dibicarakan publik.

PSI memang gagal menempatkan kadernya di DPR-RI, tapi di DPRD DKI Jakarta, kader PSI cukup nyaring suaranya. Terakhir, PSI membuat heboh dunia politik Indonesia dengan berita pencapresan salah satu kadernya, Giring. Karena ia mantan vokalis grup band terkenal, Nidji, ia lebih dikenal sebagai Giring Nidji.

Lihat saja di Kompasiana tercinta ini, sudah berapa banyak tulisan yang mengangkat topik Giring yang digadang-gadang menjadi capres (lebih tepatnya: bakal calon, disingkat balon) untuk pilpres 2024 mendatang, atau dalam versi ringkas ditulis "Giring Nyapres".  Namun hampir semua tulisan tersebut satu nada, ini hanya sebagai taktik PSI untuk mencuri perhatian. Apalagi Giring sebetulnya bukan ikon PSI.

Memang, bila memakai kalkulasi politik saat ini, peluang Giring untuk betul-betul maju bertarung pada pilpres mendatang, boleh dikatakan sangat tipis, karena PSI sendiri secara ketentuan tak bisa sendirian mengusung calon. Itupun kalau dapat partai lain yang bisa digandeng, tak cukup kalau hanya sesama partai gurem. Harus partai besar, yang sudah pasti juga ingin mengusung calonnya sendiri.

Kalaupun memang terjadi keajaiban, lalu Giring menjadi capres, perlu keajaiban berikutnya untuk memenangkan kursi RI-1. Prabowo dan sejumlah gubernur yang sudah lebih banyak makan asam garam dunia politik, jelas lebih diunggulkan. Tapi, sebagai penyemangat buat PSI, banyak pengamat yang mengatakan tidak ada yang tidak mungkin dalam politik.

Sebetulnya, kalau tujuan PSI sekadar menghangatkan suasana dan sekaligus mencuri perhatian publik di tengah isu pandemi Covid-19 yang tidak habis-habisnya, ada figur lain yang lebih menjanjikan ketimbang Giring. 

Paling tidak ada dua orang fungsionaris PSI yang punya nilai jual, karenanya boleh juga disebut ikon bagi PSI, yakni si cantik Tsamara Amany dan Raja Juli Antoni, yang memiliki pemikiran yang kritis. Dua-duanya sering menjadi bintang dalam arena perdebatan di layar kaca menjelang pilpres lalu. Tsamara juga menjadi salah satu juru bicara pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada pilpres 2019.

Adapun Juli Antoni pernah menjadi Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Ikatan Pelajar Muhammadiyah dan kemudian menjadi Direktur Eksekutif Maarif Instutut, sebuah lembaga yang didirikan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Sjafii Maarif.

Giring Nidji, dok. musik.kapanlagi.com
Giring Nidji, dok. musik.kapanlagi.com
Memang harus diakui, siapapun kader yang diajukan PSI, seperti yang telah disinggung di atas, peluangnya untuk jadi capres terbilang kecil. Tapi dengan mengusung Tsamara Amany atau Raja Juli Antoni, publik akan menilai PSI serius memperjuangkannya, karena selama ini sudah sering tampil dalam perdebatan politik. Sedangkan Giring, tak banyak bergaung opininya yang berkaitan dengan visi Indonesia di masa depan.

Namun demikian, bagaimanapun juga PSI memang oke dalam mencuri perhatian publik. Masalahnya, sekadar diperhatikan tapi tidak mampu mengusung kadernya seperti yang dikampanyekan, bisa dianggap sebagai usaha yang sia-sia. Hitung sendiri berapa biaya yang telah dikeluarkan, mengingat tak sedikit billboard bergambar Giring dipasang di lokasi yang strategis di beberapa kota.

Atau kalau mau dicari hikmahnya, ya anggap saja semua itu sebagai "uang sekolah". Untuk belajar menjadi partai besar memang perlu investasi besar pula. Upaya pencapresan Giring boleh juga dianggap semacam upaya untuk "test the water".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun