Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

24 Jam di Pekanbaru, Berwisata Diselimuti Kabut Asap

22 September 2019   09:09 Diperbarui: 22 September 2019   20:58 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru tak bisa mengabaikan bahwa jumlah penderita penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) meningkat tajam. Makanya banyak warga kota yang mengungsi ke tempat kerabatnya di kota lain yang tidak terpapar asap.

Saya mendapati kota yang sepi. Para pedagang di pinggir jalan terlihat melamun menunggu pembeli. Jalanan yang biasanya macet sekarang dilalui dengan lancar. 

Berhubung perut saya mulai lapar, saya singgah dulu di restoran Ampera yang punya kapasitas tempat duduk yang banyak. Memang kata kerabat saya yang menjemput saya ke bandara, restoran yang menyediakan masakan Minang ini biasanya dipenuhi pelanggan. 

Masjid Abu Darda (dok pribadi)
Masjid Abu Darda (dok pribadi)

Namun ketika saya masuk, meskipun masih jam 7 malam, waktu ideal untuk makan malam, dari sekitar 25 meja (masing-masing punya 6 sampai 8 kursi), yang terisi hanya 2 meja. 

Sehabis makan, saya putuskan langsung menuju rumah adik saya yang lagi kosong, kecuali seorang asisten rumah tangga yang menunggui rumah. Dari kilauan lampu jalan, masih terlihat kabut tebal, tak kondusif untuk melakukan kegiatan, lebih baik istirahat.

Asrama pesantren (dok pribadi)
Asrama pesantren (dok pribadi)

Paginya sewaktu saya keluar rumah, masih saja kota diselimuti kabut asap. Jarak pandang agaknya sekitar 70 meter saja. Lebih jauh dari itu hanya tampak remang-remang. 

Tujuan pokok saya ke Pekanbaru adalah menemui seseorang yang telah menyapakati bertemu di Sabtu jam 9 pagi. Dari balik kaca mobil terlihat kabut semakin tebal.

Dok pribadi
Dok pribadi

Sampai di lokasi pertemuan yang terletak di batas kota, tapi sudah masuk Kabupaten Kampar, saat keluar mobil, saya mulai sedikit batuk. Mobil yang baru dicuci kembali berdebu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun