Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Heboh Sate Daging Babi di Padang dan Etika Bisnis yang Terkoyak

3 Februari 2019   20:15 Diperbarui: 5 Februari 2019   13:15 1546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun toh pedagang bisa berkilah, meskipun minoritas, di Padang tentu ada permintaan akan makanan non-halal, seperti dari penduduk keturunan Tionghoa, atau berbagai suku lain yang non muslim yang menetap di Padang. Ada pula mereka yang ditugaskan instansinya atau perusahaannya untuk beberapa tahun berdinas di Padang. 

Kedua, memakai merek yang telah lebih dahulu digunakan pihak lain. Ini kasus yang jamak terjadi di mana-mana. Namun, bagaimanapun juga tindakan yang boleh dibilang ada unsur plagiasinya, tergolong tidak etis. 

Perlu upaya keras dan memakan waktu yang tidak sebentar bagi pemilik asli untuk bisa memulihkan nama baiknya. Event khusus seperti mengundang pejabat dan wartawan menikmati sate KMS asli, adalah salah satu strategi yang dapat dipakai.

Tidak gampang berbisnis, namun itu bukan alasan buat mengoyak etika bisnis.

Sate Padang (dok. Shutterstock: By Sony Herdiana)
Sate Padang (dok. Shutterstock: By Sony Herdiana)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun