Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Batam, Etalase Indonesia yang Perlu Terus Berbenah

2 Januari 2019   06:11 Diperbarui: 2 Januari 2019   08:25 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maksudnya kalau Singapura terkenal sebagai kota yang bersih karena orang takut kena denda bila membuang sampah tidak pada tempatnya, maka di Batam meskipun tidak kotor banget, sangat mudah menjumpai sampah berserakan di trotoar.   

Lagi pula tidak atau belum ada trotoar luas dan nyaman seperti di Singapura, bahkan yang ada trotoar yang keramiknya pecah di beberapa bagian, terkesan kurang terpelihara. Terlihat pula galian tanah untuk berbagai proyek yang tidak rapi. 

Oleh-oleh Singapura di sebuah toko di Batam (dok pribadi)
Oleh-oleh Singapura di sebuah toko di Batam (dok pribadi)
Yang miris, walau tak separah di kota besar lainnya, ada pula pengamen, pengemis, anak jalanan, dan peminta sumbangan di sekitar traffic light. Padahal Batam itu etalase Indonesia, yang lumayan banyak dikunjungi warga asing.

Sebagai kota yang awalnya dirancang menjadi kota industri, maka di Batam banyak pula dibangun rumah sangat sederhana buat pekerja pabrik, termasuk berupa rumah susun. 

Macet di depan sebuah mal (dok pribadi)
Macet di depan sebuah mal (dok pribadi)
Sayangnya, banyak kondisi rumah yang tidak sehat dan sumpek, ditambah lagi dengan rumah liar bagi mereka yang bergerak di sektor informal, sehingga menimbulkan kesan kumuh di beberapa lokasi.

Dan ini yang sangat khas Indonesia, sebagaimana kota lainnya, Batam penuh umbul-umbul dan billboard terkait pemilu. Sangat membosankan sebetulnya melihat hanya setiap berjarak beberapa meter saja, wajah-wajah para calon anggota legislatif nongol di pinggir jalan dalam ukuran besar. 

Oke, masak di Batam tidak ada bau-bau Singapuranya? Ya jelas adalah, karena atmosfer Singapura pasti dinikmati warga Batam juga.

Batam lumayan hijau (dok pribadi)
Batam lumayan hijau (dok pribadi)
Yang jelas seperti disinggung di atas, banyak warga negara tetangga yang main ke Batam, baik yang berdarah Melayu, China atau India. 

Mereka gampang ditemui di beberapa mal di Batam atau di beberapa restoran tertentu. Tampaknya untuk barang harian, termasuk makanan, minuman, dan rokok, Batam menawarkan harga yang lebih murah ketimbang Singapura.

Bagi warga Indonesia yang ke Singapura via Batam, juga tak perlu repot-repot membeli oleh-oleh di Singapura. Banyak toko di Batam yang menjual cenderamata khas Singapura lengkap dengan hiasan Patung Merlion-nya.

Dok pribadi
Dok pribadi
Gaya warung makan atau warung kopi yang tersebar di Batam yang banyak menyediakan kursi di ruang terbuka di depan warung tersebut, tampaknya terpengaruh oleh warung serupa di Singapura dan Malaysia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun