Mohon tunggu...
Irwandi Zakaria
Irwandi Zakaria Mohon Tunggu... Freelancer - Suka nulis dan jadi volunteer di IGI Kabupaten Pidie.

Indonesia-Aceh

Selanjutnya

Tutup

Puisi

PencuriJubah Pengembala

8 Oktober 2014   23:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:50 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pengembala adalah tradisi kenabian
mewariskan kepemimpinan demi membela ketertindasan
suka duka dalam hati para jelata
membela yang terpinggirkan
oleh kuasa
oleh kebanyakan
oleh atas dasar ketidak layakan

pengembala adalah jubah besar
memayungi dunia pengabdian
mengajarkan kebajikan
menuju keabadian Tuhan
tak mewariskan pangkat dan jabatan
dia adalah tempat orang kembali mengadu sedu sedan

kini pengembala saling berebut jubah kehormatan
mengagungkan diri sebagai paling sahih
mengibarkan pedang suci
siap menghunus semua perbedaan
berteriak lantang pada sempalan
seakan dia telah berjumpa keabadian
tak mau mendengar dalil seberang
tuli karena syahwatan
atau merasa paling kuasa
mendapat kuasa Tuhan

pengembala suci kian jarang
ibarat permata hijau negeri nagan
Harganya tinggi tak kepalang
sungguh dia jarang sesunggukan
ke rumah raja untuk jadi pahlawan
dia bersuci diri dari kata pengantar proposal

Jubah nya kini jadi bahan curian
menampung kumpulan  titah raja untuk sebuah anggukan
lihai mulutnya
tajam bahasanya
itulah si pencurijubah pengembalaan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun