Mohon tunggu...
Irwan E. Siregar
Irwan E. Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Bebas Berkreasi

Wartawan freelance, pemerhati sosial dan kemasyarakatan.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Deru Mesin Perang Masih Menggelegar di Siantar

10 Agustus 2023   17:08 Diperbarui: 10 Agustus 2023   17:24 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Becak sebagai ikon Kota Pematangsiantar. (Foto: irwan e siregar)

Saat itu sempat ada seribuan unit becak BSA di Siantar. Sayangnya, karena bujuk rayu dari kolektor barang antik dari Jawa dan mancanegara, banyak pembecak yang kemudian menjual becaknya. Hal itu terus berlanjut hingga jumlahnya kini hanya tinggal 250-an lagi.

Beruntunglah, di kota ini lahir Kusma Erizal Ginting, yang kebetulan memang maniak sepedamotor antik. Mencegah semakin hilangnya becak kebanggaan warga Siantar itu, Erizal yang kini menjabat sebagai Presiden BSA Owner Motorcylce Siantar (BOMS) ini lalu mendekati para abang becak. Ia membujuk dengan berbagai rayuan, sehingga pemilik becak tak tergiur lagi dengan tawaran dari mana pun. Padahal, ada yang berani membeli sepedamotor tua itu seharga ratusan juta rupiah.

Kini becak-becak Siantar itu tampak lebih tertata rapi. Meskipun sukucadang kendaraannya sudah semakin mahal dan kian sulit dicari.

Sayangnya, kini bermunculan pula becak yang digerakkan dengan sepedamotor baru. Hal ini tentu saja akan merusak citra becak Siantar yang telah mendunia.

Sebenarnya pemerintah Kota Pematangsiantar harus menghentikan praktek seperti ini. Sebab, persaingan akan menyebabkan mereka akan semakin keteteran. Maklum operasional mereka untuk BBM dan sukucadang lebih besar. Karena itu, biarlah hanya becak-becak legendaris ini yang menjelajahi kota Siantar. (irwan e siregar)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun