Namun, kata Merece, bisnis sejauh ini cukup lamban. Tidak seperti dulu lagi. Mungkin terlalu dini untuk mengatakan apakah bisnis akan pulih. "Tetapi dengan tingkat bisnis saat ini, saya perkirakan masih lama sebelum bisnis membaik," katanya. Merece mengakui baru ada peningkatan 20 persen dalam bisnisnya. Ia juga masih menjalankan bisnis butik pertamanya di DC Mall yang telah beroperasi selama 22 tahun.
Eli Marlina, pemilik butik Ell Collection di DC Mall, Â menceritakan bahwa meski pembatasan kini dilonggarkan, bisnisnya masih sangat lamban. DC Mall yang kerap dikenal sebagai pusat perbelanjaan ramai dan bising di akhir pekan, juga sepi di hari Sabtu. Menurut Eli, butiknya menerima lebih banyak pelanggan lokal daripada turis. "Perkembangan bisnis saat ini terlalu lamban. Sejauh ini yang saya lihat baru recovery sekitar 5 persen, tapi saya berharap dengan masuknya stok baru ini bisa menarik lebih banyak pelanggan," kata pedagang berusia 41 tahun yang membuka toko butik di DC Mall sejak 2005.
Kedua pemilik butik tersebut berharap bisnisnya akan meningkat dan sepakat bahwa dengan semakin banyaknya turis Singapura maka bisnis mereka juga bisa meningkat. "Menurut saya untuk penjualan pakaian, mungkin masih diperlukan satu atau dua tahun lagi sebelum kita melihat bisnis kembali ke tingkat pra-pandemi," tambah Eli.
"Sebelum Ramadhan belum ramai. Biasanya pelanggan akan mulai membeli baju lebaran di minggu-minggu terakhir puasa. Tapi bisnis sejauh ini melambat. Tidak seperti sebelumnya. Mungkin terlalu dini untuk mengatakan apakah bisnis akan pulih. Tapi dengan tingkat bisnis saat ini, saya perkirakan masih lama sebelum bisnis membaik,' kata Merece, pemilik butik Angella yang berlokasi di Nagoya Mall. (*)