Mohon tunggu...
Irwan AR
Irwan AR Mohon Tunggu... lainnya -

Orang yang senang merapal imajinasi dalam kesendirian

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kepercayaan Terakhir, Cinta Terakhir

13 Agustus 2014   03:15 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:42 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

padamu saya sudah mengingatkan betapa kepercayaan hal terpenting yang saya pertaruhkan kepadamu. kamu tahu persis kamu benteng terakhir dari kepercayaanku. tapi kau mencuranginya.

seluruh kata-kata manismu hanya membuat aku muntah.

aku jadi begitu mual atas semua yang pernah kau ucapkan. kau lebih bengis dari orang-orang yang sering kau umpat di sosmed itu, kau lebih munafik dari orang-orang yang pernah kau nyinyir. tidak ada lagi rasa malu. seperti kemaluan yang kau umbar begitu saja setelah bosan dengan yang lama. kau lebih hina dari pelacur.

bagaimana bisa aku mengenangmu dengan rasa hormat. sebaiknya kau ku kubur tanpa layak kukenang.

sebaiknya jaga nama baik keluargamu, setelah orang yang tulus menghormatimu sebagai perempuan dengan tulus mencintaimu kau sia-siakan dengan pengkhianatan, balasan apa yang pantas untukmu?

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun