Mohon tunggu...
Irvan Tisnabudi
Irvan Tisnabudi Mohon Tunggu... -

Passionate terhadap Entrepreneurship, Cryptocurrencies & Blockchain, dan Semesta sekitar

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Bagaimana Sistem Blockchain Meningkatkan Kualitas dan Transparansi Kehidupan Sosial Dan Bernegara Kita

24 Mei 2018   21:33 Diperbarui: 25 Mei 2018   11:34 1137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir-akhir ini, kita kerap mendengar kata 'Bitcoin' terucap dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak bisa dipungkiri, mata uang digital Crypto saat ini sedang naik daun, baik di kalangan dunia finansial maupun masyarakat umum.

Apalagi pada saat Bitcoin mencapai harga tertinggi nya pada Bulan Desember 2017, yaitu $ 20,000 per 1 koin nya.

Hal ini mendorong keingintahuan masyarakat terhadap dunia mata uang digital.

Sebagai sebuah sistem mata uang, Bitcoin berdiri atas teknologi Blockchain yang merupakan jaringan komputer yang tersebar dan mencatat setiap transaksi yang dilakukan setiap pemegang Bitcoin.

Di blogpost saya kali ini saya ingin membahas mengenai teknologi Blockchain dan bagaimana teknologi ini dapat berkontribusi pada kehidupan sosial kita yang lebih ideal dan transparan di masa depan.


Dan juga betapa luas aplikasi teknologi Blockchain dapat diterapkan di berbagai aspek kehidupan, diluar dunia keuangan sekalipun.

Bitcoin diciptakan pada tahun 2009, tepat setelah krisis keuangan melanda ekonomi Amerika Serikat.

Saat itu, jumlah hutang masyarakat AS mencapai tingkat tertinggi nya sepanjang masa.

Buruknya penanganan terhadap hutang dan keserakahan institusi bank di Amerika meminjamkan kredit kepada masyarakat memicu pencipta Bitcoin yang dikenal dengan nama samaran 'Satoshi Nakamoto' untuk menciptakan mata uang lengkap dengan sistem Blockchain nya tersendiri; yang memungkinkan Bitcoin dapat beroperasi layaknya sistem mata uang lainnya dengan mandiri, tanpa perlu dukungan Bank Sentral untuk mengatur jumlah uang yang beredar.

(Hingga saat ini belum diketahui siapa sosok Satoshi Nakamoto sesungguhnya)

Dengan sistem Blockchain nya, Bitcoin berdiri secara mandiri dan tersebar sebagai sistem pertukaran tanpa kendali dari satu pihak tunggal yang terpusat dan tanpa perantara / decentralized.

Bisa dibilang Satoshi menciptakan Bitcoin karena telah kehilangan kepercayaan pada Bank Sentral AS dalam menjaga sirkulasi mata uang dolar AS.

Bagaimana sistem Blockchain bekerja tanpa adanya satu entitas tunggal yang mengaturnya sebagaimana Bank Sentral mengatur sirkulasi mata uang sebuah negara secara terpusat?

Bayangkan mutasi rekening bank pribadi anda,

mutasi-rekening-bca-5b06d02cbde5750d80162af4.png
mutasi-rekening-bca-5b06d02cbde5750d80162af4.png
Nah, sekarang bayangkan mutasi rekening ini mewakili tidak hanya tabungan anda pribadi, namun juga tabungan setiap orang yang memiliki mata uang rupiah.

Di mutasi rekening tersebut dapat terlihat berapa jumlah rupiah yang dimiliki setiap pemegangnya.

Di mutasi yang terbuka secara umum tersebut juga tercatat setiap transaksi yang terjadi antara satu pihak dengan yang lain.

Siapa saja bisa mengakses mutasi ini karena terbuka secara online.

Begitu lah sistem Blockchain pada Bitcoin bekerja.

Kita dapat melihat berapa jumlah Bitcoin yang dimiliki setiap pemilik 'Dompet' Bitcoin, yang diwakili serangkaian huruf dan angka kriptografis di mutasi Blockchain yang tersedia online
Kita dapat melihat berapa jumlah Bitcoin yang dimiliki setiap pemilik 'Dompet' Bitcoin, yang diwakili serangkaian huruf dan angka kriptografis di mutasi Blockchain yang tersedia online
Di sistem Blockchain Bitcoin, kita bisa melihat semua transaksi dari satu Dompet Bitcoin ke Dompet lainnya secara online
Di sistem Blockchain Bitcoin, kita bisa melihat semua transaksi dari satu Dompet Bitcoin ke Dompet lainnya secara online
Karena sistem Blockchain merupakan sebuah jaringan tanpa satu entitas tunggal pusat yang mengatur / decentralized, tidak mungkin ada satu pihak perantara yang dapat mem filter atau memanipulasi data yang terdapat di dalamnya.

Misalnya, tidak mungkin ada satu pihak yang memanipulasi data dan meningkatkan jumlah Bitcoin yang dimilikinya tanpa benar-benar membelinya, karena setiap perubahan data harus terjadi secara serentak sesuai transaksi sesungguhnya dan diakui di seluruh jaringan sistem Blockchain tersebut, yang merupakan sistem jaringan komputer yang tersebar diseluruh dunia.

Jaringan komputer tersebut adalah para 'Penambang' Bitcoin yang telah tergabung dalam sistem jaringan Blockchain.

Setiap blok transaksi baru dibuat dengan cara memecahkan kalkulasi matematika yang rumit.

Bayangkan sebuah sistem mata uang yang berdiri sendiri tanpa perlu sebuah pihak tunggal yang mengatur, dimana tidak ada pihak di dalamnya yang dapat memanipulasi data karena semua pihak yang terdapat di dalam jaringan tersebut harus saling memverifikasi setiap transaksi.

Di dalam sistem Blockchain Bitcoin, tidak ada yang bisa berbuat curang dan memanipulasi data, dan sistem ini akan mendorong setiap pihak yang terlibat untuk mau tidak mau bertransaksi secara jujur.

Sistem Blockchain seperti ini bisa diterapkan untuk berbagai aspek kehidupan sosial dan bernegara kita, selain untuk mengatur sirkulasi dan transaksi mata uang.

Misalnya untuk mencatat pemakaian anggaran pembangunan negara; setiap aliran transaksi akan tercatat di sistem Blockchain dan terbuka secara umum sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat mengakses informasi kemana dana itu mengalir hingga ke nominal terkecilnya.

Informasi ini pun akan tersedia secara online langsung kepada masyarakat di sistem Blockchain tanpa manipulasi oleh pejabat korup terlebih dahulu.

Setiap pihak yang terlibat dan seluruh lapisan masyarakat dapat saling bantu mengawasi dan sama-sama menjaga integritas satu sama lain.

Contoh lain adalah untuk mengawasi pemungutan suara dalam sebuah pemilihan umum kepala daerah.

Sistem Blockchain akan dengan sendiri nya mengawasi setiap pilihan suara yang dilakukan setiap warga sehingga tidak akan terjadi kecurangan.

Setiap suara pilihan yang terkumpul hingga proses rekapitulasi pengumpulannya dan penghitungan akhir nya akan termonitor dengan baik secara transparan dan dapat di monitor seluruh lapisan masyarakat secara langsung dan transparan tanpa campur tangan lembaga survei.

Apalagi manfaat yang bisa kita rasakan dari penggunaan sistem Blockchain?

Kepemilikan properti, baik tanah maupun bangunan akan dapat tervalidasi dengan akurat bila pencatatannya dilakukan di atas sistem Blockchain.

Tidak ada lagi masalah seperti sertifikat ganda atas properti yang dimiliki.

Begitu juga hal nya dengan hak kekayaan intelektual (HAKI) atas karya seni, misalnya.

Konflik atas perebutan HAKI akan hilang karena setiap pengajuan akan tercatat di sistem dan tervalidasi secara transparan sesuai urutan kronologi pengajuannya.

Semua orang dapat berlaku sebagai pengawas bagi sistem Blockchain yang terbuka secara online tersebut.

Saat ini ada sekitar 1.500 mata uang Crypto lainnya dengan kegunaan dan sistem Blockchain nya masing-masing.

Blockchain dapat menjadi solusi revolusioner yang dapat meningkatkan transparansi dan kualitas kehidupan kita.

Setiap dari kita akan makin terdorong untuk berperilaku jujur (karena tidak ada celah untuk kita dapat berbuat curang) karena setiap kita akan saling mengawasi di dunia Blockchain yang serba transparan.

Korupsi pun akan tereradikasi dengan sendiri nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun