Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Wacana 100 Menit per Laga di Piala Dunia 2022

7 April 2022   14:42 Diperbarui: 4 Mei 2022   22:11 1139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trofi Piala Dunia yang berikutnya akan diperebutkan tahun ini di Qatar. (Sumber: Info Guide Nigeria)

Masih ingat dengan rencana FIFA untuk mengadakan Piala Dunia tiap dua tahun, sekitar Juli 2021? Tokoh-tokoh sepak bola, seperti Arsene Wenger dan Ronaldo Nazario, suka sekali dengan rencana itu.

Jadi, ketika itu FIFA (Federation Internationale de Football Association) punya rencana Piala Dunia, untuk putra dan putri, setiap dua tahun. Sehingga, hasilnya akan ada Piala Dunia tiap tahun, berseling antara putra dan putri.

Wenger, eks manajer Arsenal, mendukung rencana itu. Menurut Sport Bible, Wenger menyatakan Piala Dunia tiap dua tahun akan “memiliki lebih banyak laga knock-out alias langsung tersingkir dan kualifikasi yang lebih pendek. Itulah yang dimaui suporter sepak bola.”

Lalu, international week dari FIFA akan berkurang dari 50 menjadi 28, sementara jumlah pertandingan kualifikasi juga akan berkurang dari 10 menjadi hanya tujuh. FIFA menyatakan format yang ada sekarang akan berlaku hingga 2024.

Lalu, apakah itu berarti Piala Dunia 2026 di AS, Meksiko, dan Kanada, sudah termasuk dalam rencana biennial World Cup? Entahlah. Yang pasti, Piala Dunia 2030 akan dirayakan sebagai 100 tahun Piala Dunia, sejak pertama kali bergulir pada 1930.

Agaknya, banyak negara dan suporter di seluruh dunia akan merasa terlalu banyak Piala Dunia. Belum lagi turnamen konfederasi macam Piala Eropa, lalu masih ada Olimpiade.

Rasanya, setiap negara akan butuh setidaknya dua tim nasional untuk bisa tampil di Piala Dunia dan turnamen tiap konfederasi. Soalnya ‘kan masih ada liga reguler dan sebagainya.

Nah, sekarang FIFA punya usulan lagi. Untuk Piala Dunia 2022 di Qatar, tiap pertandingan akan digelar selama 100 menit atau 2 x 50 menit, atau perkalian yang lain, untuk waktu normal. Biasanya, pertandingan sepak bola digelar selama 90 menit per laga, atau 2 x 45 menit untuk waktu normal. Menurut Corriere dello Sport, rencana penambahan 10 menit itu untuk menambah persentase guliran bola tiap laga.

FIFA menyatakan fakta bahwa bola tidak dimainkan selama 90 menit tiap laga, itu menurut temuan CIES Football Observatory. CIES Football Observatory adalah sebuah tim peneliti yang tergabung di dalam International Centre for Sports Studies (Centre International d’Etude du Sport, CIES), pusat penelitian independen yang bermarkas di Neuchatel, Swiss. CIES didirikan pada 2005.

Menurut Football Observatory, bola hanya dimainkan selama 64,7 persen di Liga Champion. Angka itu bahkan lebih rendah di Premier League, yaitu 62 persen. Menjadikan liga teratas di Inggris itu memiliki persentase paling rendah di antara liga-liga besar di Eropa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun