Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Senegal Juara AFCON 2021, Bukti Digdayanya Pelatih Lokal

7 Februari 2022   19:19 Diperbarui: 7 Februari 2022   19:22 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aliou Cisse, pelatih pertama yang membawa Senegal menjadi juara Piala Afrika. (Sumber: Magazine 24 Online)

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Senegal berhasil menjadi juara Piala Afrika, atau Africa Cup of Nations/AFCON. Pada 6 Februari 2022, final AFCON 2021, Senegal mengalahkan Mesir di Yaounde, Kamerun.

Saking kuatnya kedua tim, hingga babak perpanjangan waktu, skor tetap 0-0. Barulah pada fase adu penalti, bisa dilihat siapa yang lebih beruntung. Adalah Senegal yang berhak membawa pulang trofi, sesuatu yang diimpikan oleh Senegal selama bertahun-tahun.

Menjelang dimulainya AFCON 2021, saya pernah menulis artikel yang berisi tentang kiprah pelatih-pelatih lokal Afrika yang dipercaya untuk melatih tim nasional. Jumlah pelatih lokal di AFCON tahun ini meningkat dibanding pelatih asing.

Pada gelaran AFCON 2021 di Kamerun, dari 24 tim peserta, 15 di antaranya dilatih oleh pelatih negara masing-masing, sisanya ditangani oleh pelatih asing.

Jadi, final di Yaounde kemarin itu seperti showdown antara pelatih lokal dan pelatih asing; Aliou Cisse versus Carlos Queiroz. Pemenangnya adalah Cisse, si pelatih lokal.

Untuk Cisse, final AFCON 2021 adalah final kedua yang pernah dilakoninya di Piala Afrika, meski berbeda peran.

Cisse masih memperkuat tim nasional Senegal, ketika negaranya menjadi peserta AFCON 2002. Di turnamen itu, Senegal bisa tampil di final, menghadapi Kamerun. Akan tetapi, Cisse menjadi salah satu pemain yang gagal melesakkan bola ke dalam gawang saat adu penalti. Jadi, Senegal harus puas menjadi runner-up.

Cisse ditunjuk menjadi pelatih Senegal pada Maret 2015. Mereka lolos ke Piala Dunia 2018. The Lions of Taranga tersingkir pada fase grup dan menjadi tim pertama di Piala Dunia yang tersingkir melalui aturan fair play.

Cisse membawa timnya lolos ke AFCON 2019. Senegal bisa tampil lagi di final, pertama kali sejak 2002 ketika Cisse menjadi kapten tim. Akan tetapi, Senegal kalah 0-1 dari Aljazair di Mesir.

AFCON 2021 menjadi ajang tak terlupakan untuk pelatih berusia 45 tahun itu. Akhirnya ia bisa mempersembahkan Piala Afrika untuk negaranya. Sekaligus membuktikan bahwa pelatih lokal tak kalah dari pelatih asing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun