Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Manchester United, Martin Edwards, Oxford United, Robert Maxwell, 1984

2 Desember 2021   16:32 Diperbarui: 2 Desember 2021   20:09 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Martin Edwards pada 2017, beserta miniatur trofi yang pernah diraih Manchester United. (Sumber: Nigel Roddis/The Times Online)

Saat itu, The Red Devils dimiliki oleh Martin Edwards, yang memiliki 51 persen saham, sementara adiknya, Roger, memiliki 20 persen saham. Keduanya mendapat warisan dari sang ayah, Louis Edwards, presiden United selama 15 tahun sebelumnya, yang meninggal mendadak pada 25 Februari 1980. Martin Edwards lantas diangkat menjadi presiden United pada 22 Maret tahun yang sama.

Untuk 51 persen saham Edwards, Maxwell bersedia mengeluarkan 10 juta pound. Ketika itu nilainya sangat besar, walau ketika dikonversi ke nilai masa sekarang ternyata tidak besar-besar amat, yaitu kurang dari 34 juta pound, masih kurang dua juta pound untuk membeli bek Raphael Varane.

Akan tetapi, pada 1984, nilai itu sangat besar. Apalagi, Edwards dijanjikan mendapatkan jabatan chief executive dengan gaji sekitar 700 juta rupiah per bukan. Siapa yang tidak tergiur?

Namun, Martin dan Roger Edwards tidak semudah itu melepaskan Manchester United dan Old Trafford. Apalagi, itu merupakan warisan dari ayahnya. Memang, United sedang mengalami paceklik, terutama dalam hal gelar juara liga. Mereka kesulitan untuk mematahkan dominasi Liverpool. Tidak heran kalau Edwards selalu berburu manajer dari musim ke musim.

Karena nilai sentimentalnya terlalu besar, maka Edwards meminta tambahan. Ia bersedia melepas 51 persen saham yang dimilikinya dengan harga 15 juta pound.

Robert Maxwell, yang ketika itu adalah pemilik perusahaan media yang menaungi The Mirror, jadi berpikir. Tambahan 5 juta pound bukan uang yang sedikit. Ia memang berambisi untuk menjadi presiden di sebuah klub yang lebih besar ketimbang Oxford United, tapi harga mahal menjadi penghalang.

Untung saja, Martin Edwards minta harga lebih tinggi, sehingga Manchester United masih berada di tangannya. Sebab, ia lantas menemukan seorang manajer yang di kemudian hari menjadi penyebab digdayanya Manchester United: Alex Ferguson. Meski kabarnya Ferguson dan Edwards memiliki hubungan yang tidak selalu serasi, toh Edwards tetap mempertahankan Ferguson.

Pada akhirnya, Edwards harus dipaksa untuk mundur pada November 2002, setelah sebuah skandal seks menyeret namanya. Ia ketahuan memakai jasa pelacur dalam perjalanan bisnis untuk klub ke Swiss. Demikian menurut The Free Library Online. Edwards harus meninggalkan jabatannya sebagai direktur non-eksekutif di dewan manajemen Manchester United. Saat itu, gaji Edwards adalah 149 ribu pound per tahun.

Pada Mei 2005, seorang pengusaha Amerika, Malcolm Glazer, membeli Manchester United dan lantas mengeluarkannya dari lantai bursa. And the rest is history.

Siapa Robert Maxwell?

Bernama asli Jan Ludvik Hyman Binyamin Hoch, Maxwell lahir di sebuah kota kecil yang miskin bernama Slatinske Doly, di region Ruthenia, Cekoslovakia, pada 10 Juni 1923. Saat ini, kota itu bernama Solotvyno di Ukraina.

Sedikit rumit untuk mengisahkan bagaimana Jan Ludvik Hoch menjadi warga negara Inggris. Versi terpendeknya adalah ia menjadi warga naturalisasi Inggris pada 19 Juni 1946. Selama Perang Dunia II, Maxwell aktif sebagai tentara Cekoslovakia dan juga tentara Inggris, dan itulah yang menjadi jalan dirinya menjadi warga Inggris. Sebagian besar kerabatnya menjadi korban kamp konsentrasi Jerman di Auschwitz.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun