Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Cara Mencuci Tangan yang Baik dan Benar

27 Juni 2021   22:32 Diperbarui: 29 Juni 2021   00:58 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mencuci tangan. (Sumber: The New York Times Online)

Cuci tangan bukanlah hal yang aneh untuk dilakukan. Sejak kecil, kita sudah diajari untuk mencuci tangan, misalnya sebelum makan dan setelahnya.

Kini, ketika pandemi Covid-19 melanda, cuci tangan menjadi salah satu mantra yang selalu digaungkan; mantra nomor dua setelah memakai masker.

Menurut saya, cuci tangan justru aturan pertama. Cuci tangan terlebih dahulu sebelum memakai masker.

Cuci tangan tidak sesederhana kedengarannya. Ada cara khusus untuk mencuci tangan. Tidak sembarang membasahi tangan dengan sabun, lalu diusap-usapkan sampai sabun berbusa lantas dibilas dengan air.

Minimal ada 6 langkah yang harus diikuti agar kedua tangan bisa bersih maksimal. Lalu, proses cuci tangan juga tidak sekejap. Minimal 20 detik.

Trik yang saya pakai adalah menyanyikan lagu selama cuci tangan. Tidak panjang, paling hanya bagian reffrain-nya. Satu lagu bisa lebih dari 3 menit lamanya.

Cuci tangan dilakukan hampir di setiap kesempatan, terutama setelah kita selesai berkegiatan di luar rumah. Atau setelah memegang sampah. Atau sebelum dan setelah makan. Atau sebelum dan setelah mengurus bayi atau lansia.  Pendeknya hampir setiap saat kita cuci tangan.

Lalu, mengapa kita harus sering-sering cuci tangan, terutama saat pandemi Covid-19?

Virus, termasuk virus Corona, memiliki dua lapisan "kulit" yang terbentuk dari dua lapis lemak. Di antara kedua lapisan itu, terdapat protein yang dibutuhkan virus untuk menginfeksi sel, dalam hal ini sel-sel tubuh manusia.

Nah, molekul sabun punya sifat hibrid.

Kepalanya mengikat air, sementara ekor molekul sabun sangat bermusuhan dengan dan mengikat lemak dan minyak. Demikian yang dituturkan dari sebuah artikel di New York Times Online.

Pernah perhatikan ketika kita mencuci wajan yang lengket dengan minyak goreng? Disiram dengan air saja tidak akan hilang itu minyak goreng. Coba rendam sejenak dengan sabun cuci piring. Minyak goreng langsung larut dan dengan mudah wajan dicuci.

Demikian pula dengan virus yang terkena sabun. Dua lapisan pelindung yang terbuat dari lemak itu akan larut karena sabun, sehingga virus menjadi tidak aktif, karena isi "badannya" terburai.

Lalu, sabun apa yang efektif untuk menghancurkan virus? Semua jenis sabun yang bisa digunakan untuk mencuci tangan. Apakah itu sabun cair atau sabun batang, yang mahal atau yang murah, sabun khusus untuk tangan atau sabun mandi. Semua sabun.

Nah, saya sudah meminjam video dari YouTube untuk dijadikan panduan mencuci tangan yang baik dan benar. Tidak sulit dan hanya sejenak. Tapi, itu sudah sangat membantu kita untuk melindungi diri dari berbagai virus dan bakteri.

Dalam keadaan tertentu, ketika sabun dan air mengalir tidak ada, maka bisa digunakan hand sanitizer. Akan tetapi, hand sanitizer tidak seefektif sabun. Karena itu, hand sanitizer sebaiknya tidak dijadikan sebagai alat utama untuk membersihkan tangan, melainkan sebagai cadangan saja.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun