Mohon tunggu...
Media Informatif
Media Informatif Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Media informatif berisi artikel yang bersifat memberitahukan kepada khakayak ramai

Media informatif

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Sumpah Pemuda, Kibarkan Merah Putihmu!

27 Oktober 2018   10:55 Diperbarui: 27 Oktober 2018   11:44 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Picture : Media Inspiratif

Pagi ini, matahari menyapaku dengan sinarnya. Kulitku terasa hangat seolah-olah cahaya memelukku. Menyelamatkanku dari dinginnya pagi. Kurekahkan harapan untuk menepis kabut kelam.

Kulihat bendera merah putih yang masih berkibar di depan rumah, sisa dari perayaan 17 agustus kemarin. Rasa nasionalisme ini seakan tertunjang oleh semangat ketika melihat bendera pusaka. Merah darah serta putih tulang melambangkan kemanusiaan. Kemanusiaan itu seperti terang pagi ini.

Akan tetapi, ku lihat para tetangga sudah mencabut bendera merah putih mereka usai perayaan 17 agustus kemarin. What the hell dude? Apa salahnya jika ia berkibar setiap hari? Apakah bendera itu menutup rumahmu yang cantik itu? Kenapa rasa nasionalisme mereka seperti itu? Apa mereka rugi jika mempunyai sifat nasionalisme? Entahlah.

Baiklah, aku bersiap untuk pergi ke kampus pagi ini.

Aku ingin melihat para junior yang sedang berlatih teater untuk hari sumpah pemuda besok. Apakah mereka berseni dengan rasa nasionalisme atau berseni karena tuntutan hari sumpah pemuda besok? I don't know, intinya aku tidak sabar ingin melihat mereka berlatih.

BACA JUGA : Yuk Simak Sejarah dan Tradisi Halloween

Setelah 30 menit perjalanan menuju kampus akhirnya aku sampai. Dengan senyum aku berjalan ke sanggar tempat mereka berlatih.

"Selamat pagi semuanya!" Ucapku dengan semangat.

"Pagi kak agung!" Jawab mereka dengan senyuman pagi yang masih matang.

"Baguslah, mereka bersemangat juga sepertiku." Bantinku bersahutan.

Tiba-tiba selembar kertas terbang ke arahku, jatuh di depan kakiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun