Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Memilih Obat Batuk yang Tepat Saat Swamedikasi

19 Agustus 2022   09:12 Diperbarui: 19 Agustus 2022   13:45 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Edward Jenner via pexels.com

Proses batuk terjadi melalui tiga fase yakni fase inspirasi, kompresi, dan ekspirasi. Selama fase inspirasi, kita akan menarik nafas (inhalasi) untuk meningkatkan volume udara dalam paru yang diperlukan untuk menghasilkan pergerakan udara.

Kemudian fase kompresi ditandai dengan penutupan laring dan kontraksi otot-otot pernafasan, termasuk otot interkostal, diafragma, dan perut.

Dan terakhir fase ekspirasi, yang ditandai dengan pembukaan glotis (pangkal tenggorokan pada pita suara) yang cepat dan volume tinggi. 

Aliran udara yang cepat ini menimbulkan getaran dalam laring dan faring, dan menyebabkan suara khas batuk. Pada tahap inilah terjadi pembersihan benda-benda asing.

Selain sebagai bentuk pertahanan tubuh untuk membersihkan tenggorokan dari benda asing, batuk juga dapat disebabkan oleh beberapa kondisi lainnya seperti:

  • Infeksi virus dan bakteri (bronkitis, pneumonia, pertusis/batuk rejan, TBC, dan lainnya)
  • Rinitis Alergi yang dipicu oleh alergen
  • Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) yang ditandai gejala trias seperti bronkitis kronis, emfisema, dan asma,
  • Merokok
  • Efek samping obat, terutama anti-hipertensi golongan Angiotensin Converting Enzyme (ACE) Inhibitor. Misalnya Kaptopril, Lisinopril, Enalapril.

Berdasarkan durasi, umumnya batuk diklasifikasikan menjadi 3 yaitu batuk akut (jika berlangsung selama kurang dari 3 minggu), batuk subakut (jika berlangsung selama tiga hingga 8 minggu), dan batuk kronis (jika berlangsung lebih dari 8 minggu).

Batuk akut dan subakut umumnya dapat ditangani dengan meredakan gejalanya (simptomatis), tanpa harus dilakukan tes diagnostik, kecuali bila ada kecurigaan patologi yang berbahaya.

Sedangkan batuk kronis, apalagi jika ada gejala kecurigaan patologi berbahaya dan pasien tampak sangat kesakitan, ada baiknya dilakukan tes lebih lanjut. Misal rontgen dada, spirometri, pemeriksaan sputum (dahak), hingga CT Scan, atau biopsi.

Sebagai langkah awal pengobatan gejala batuk ringan (akut), kita dapat melakukan swamedikasi dengan membeli obat batuk yang dijual bebas di apotek, toko obat, atau toko retail. Masalahnya, obat batuk di luar sana ada berbagai macam jenis dan kombinasi. 

Lalu bagaimana cara memilih obat batuk yang tepat?

Memilih Obat Batuk yang Tepat Saat Swamedikasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun