Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pandemi, Wanita, dan Kesehatan Mental

22 April 2021   13:29 Diperbarui: 30 April 2022   23:13 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Anthony Tran via unsplash.com

Satu hal yang perlu dicatat, wanita manapun yang pernah mengalami kekerasan fisik atau seksual pasti akan merasa sedih, marah, kecewa, dan mungkin juga malu. Namun ini adalah respon yang wajar. Jadi jangan takut atau ragu untuk meminta bantuan orang lain.

6. Tidak Bisa Mengekspresikan Emosinya
Sifat introvert yang dimiliki seorang wanita bisa saja membuat dirinya kesulitan mengekspresikan emosinya. Cenderung memendam emosi yang dirasakan dan sulit menyuarakan isi hatinya karena tidak ingin memancing konflik, merasa bersalah jika tidak bisa memenuhi permintaan orang lain, adalah beberapa contoh sikap yang lama-kelamaan bisa mempengaruhi kesehatan mental.

Jika terganggunya kesehatan mental ini tidak terdeteksi lebih awal dan berlangsung terus menerus, seorang wanita bisa menjadi tidak bersemangat menjalani kehidupannya, mengganggu relasinya dengan orang lain, tidak lagi peduli dengan dirinya, hingga menderita depresi, gangguan kecemasan, menyakiti diri, dan yang paling buruk adalah bunuh diri. Tentu kita tidak mau hal itu terjadi bukan?

Kesehatan Mental Selama & Sesudah Pandemi

Indonesia telah menghadapi pandemi Covid 19 selama satu tahun lebih, dan hingga saat ini belum ada tanda-tanda pandemi akan usai.

Selama pandemi, tatanan hidup berubah drastis karena harus menerapkan prokes dengan sekian banyak batasan demi memutus rantai penyebaran Covid19. Banyak pengamat kesehatan berpendapat bahwa gangguan kesehatan mental adalah hal yang perlu diwaspadai berikutnya.

Berikut ada beberapa hal yang bisa menjadi pemicu gangguan kesehatan mental selama dan sesudah pandemi:

1. Selama pandemi masyarakat tidak bisa pergi sekolah dan bekerja, sehingga mereka kurang berinteraksi dengan orang lain. Dunia seakan-akan hanya berupa kamar-ruang tamu-kamar mandi-dapur.

2. WFH, isolasi dan lock down membuat tidak ada batasan yang jelas antara waktu bekerja, beristirahat, dan mengurus keluarga. Terbayang dong bagaimana lelahnya seorang ibu bekerja? Rasa depresi bisa saja menghampiri tanpa disadari.

3. Jumlah kasus positif, sembuh, dan letal yang terus di-update di media, membuat orang merasa takut dan cemas, apakah suatu hari dirinya sendiri atau anggota keluarganya akan terpapar Covid 19, meskipun saat ini vaksinasi massal telah dilakukan sesuai urutan kelompok prioritas. Rasa khawatir berlebihan secara terus menerus, bisa membuat orang jadi paranoid.

4. Pandemi Covid 19 telah mempengaruhi perekonomian negara sedemikian rupa. Banyak pekerja yang penghasilannya jauh menurun, terancam gelombang PHK dan jatuh miskin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun