Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Bedanya Obat dengan Akhiran "Forte" dan yang Tidak

8 September 2020   08:15 Diperbarui: 20 April 2022   22:51 41896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bedanya Obat dengan Akhiran

Orang dewasa tentunya memerlukan obat dengan dosis yang lebih besar dibandingkan anak-anak. Seorang pasien kanker yang luas permukaan tubuhnya kecil memerlukan obat Sitostatik (kanker) yang lebih sedikit daripada pasien yang luas permukaan tubuhnya besar.

Dalam kondisi tertentu, orang dewasa yang memiliki berat badan di atas rata-rata juga membutuhkan dosis obat yang lebih besar dibandingkan orang dewasa dengan berat badan normal.

Jadi obat jenis forte ini dibuat untuk memfasilitasi pasien tertentu yang memiliki masalah terkait dosis obat karena kebutuhan dosis tiap orang terhadap obat tertentu berbeda-beda.

Selain itu, obat jenis forte ini bisa juga dibuat dengan tujuan kepraktisan. Misal pasien dengan berat badan di atas rata-rata harus meminum obat yang non-forte sebanyak 2-3 kali sehari.

Tapi dengan obat jenis forte, ia hanya perlu minum 1 kali sehari (dengan catatan obat tersebut didesain bisa mempertahankan dosis obat yang sama dengan obat yang dikonsumsi 3 kali sehari). Hal ini tentunya dapat membantu meningkatkan kepatuhan pasien.

Meski demikian, obat jenis forte tidak selalu ditujukan untuk orang-orang dengan berat badan di atas rata-rata juga loh ya.

Bisa jadi pasien yang memiliki berat badan normal memerlukan dosis yang lebih besar karena kemampuan tubuhnya dalam memetabolisme obat cukup tinggi. Jika obat terlalu cepat dimetabolisme oleh tubuh, tentunya obat tersebut tidak cukup sempat memberikan efek yang diinginkan.

Oleh sebab itu dalam menggunakan obat jenis forte atau yang biasa, hal yang perlu diperhatikan adalah kebutuhan dosisnya.

Jika dengan dosis biasa saja sudah cukup, tidak perlu pakai dosis yang lebih besar hanya demi efek cepat sembuh. Perlu dipertimbangkan adanya risiko overdosis ketika kita mengkonsumsi obat dengan dosis berlebih. 

Dan overdosis ini bisa menimbulkan efek samping yang merugikan di kemudian hari. Mulai dari efek toksik (keracunan dan kerusakan), kumulasi (penimbunan), adiksi (ketergantungan), idiosinkrasi (reaksi aneh), hipereaktif (respon berlebihan) dan lain sebagainya.

Selain itu, semakin besar dosis atau semakin banyak obat yang diminum kerja organ hati dan ginjal akan semakin berat. Tentunya kita tidak ingin hal itu terjadi kan?

So, jangan sampai salah pilih apalagi bingung antara forte dan obat yang biasa ya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun