Mohon tunggu...
Irmina Gultom
Irmina Gultom Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker

Pharmacy and Health, Books, Travel, Cultures | Author of What You Need to Know for Being Pharmacy Student (Elex Media Komputindo, 2021) | Best in Specific Interest Nominee 2021 | UTA 45 Jakarta | IG: irmina_gultom

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kerja karena Passion atau Kebutuhan?

18 Oktober 2019   07:00 Diperbarui: 19 Oktober 2019   03:26 1226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: insidehighered.com

Mungkin meraih passion tidak semudah yang dibayangkan. Passion bisa saja sejalan dengan latar pendidikan, tapi bisa juga tidak. 

Jika kita memutuskan untuk mendalami passion begitu selesai sekolah, maka kita harus memulai dari nol sebelum passion tersebut benar-benar bisa menghasilkan dan bisa 'menghidupi' kita. 

Oleh sebab itu, sebagian orang mungkin berpendapat bahwa sebaiknya kita lebih dulu meraih passion saat usia muda, dengan pertimbangan memiliki tenaga yang bugar, bersemangat, penuh ide dan kreativitas.

Berikut beberapa alasan mengapa sebaiknya kita lebih dulu meraih passion:

- Dengan meraih mimpi, maka otomatis rezeki akan mengikuti.

Pasti pembaca banyak yang sudah menyaksikan (atau mungkin sudah mengalami) mereka yang bekerja sesuai dengan passion. 

Misal membuka toko kue karena punya hobi membuat kue, menjadi guru musik karena senang bermain piano, jadi vlogger kuliner karena doyan makan, jadi desainer karena senang menjahit, buka usaha jastip karena hobi belanja, jadi fotografer profesional karena hobi memotret dan berbakat melihat sesuatu dari sudut pandang berbeda, dan lain sebagainya. 

Tapi apakah bekerja dengan passion selalu berhubungan dengan hobi? Bagaimana dengan mereka yang bekerja sebagai karyawan namun mendapatkan kenaikan jabatan yang cepat karena ia menyukai kesibukan dan tantangan?

Kadang saya merasa agak iri dengan mereka yang sudah menemukan passion-nya lebih awal. Mereka jadi punya lebih banyak waktu untuk mendalami passion tersebut hingga dapat memberikan hasil yang diharapkan. Saya setuju jika kita bekerja sesuai dengan passion, maka rezeki akan mengikuti kita dengan otomatis. 

Mengapa? Karena saat itulah kita akan bekerja tanpa pamrih. Karena menyenangi apa yang kita kerjakan, maka tanpa iming-iming apapun kita akan menjalaninya dengan sungguh-sungguh. 

Dengan usaha yang terbaik, kita akan rela berkorban (waktu, pikiran, tenaga dan materi) demi tercapainya suatu tujuan. Tentunya usaha yang sungguh-sungguh tidak akan membohongi hasil bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun