Sebagai kesimpulan, belum ada bukti ilmiah yang kuat untuk mendukung teori bahwa konsumsi kopi akan menyebabkan osteoporosis dan mempercepat menopause pada wanita.
Selain resiko osteoporosis, wanita yang mulai memasuki masa menopause maupun yang sudah mengalaminya, mungkin akan merasakan beberapa gejala yang mengganggu (gejala vasomotor).Â
Misalnya, gairah seks berkurang dan merasa nyeri saat berhubungan, kulit dan rambut menjadi kering, insomnia, berkeringat di malam hari, merasakan sensasi panas di seluruh tubuh (hot flushes), perubahan mood dan sebagainya. Untuk itu beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengontrol gejala menopause misalnya:
- menggunakan pakaian yang ringan dan menjaga temperatur ruangan di malam hari agar tidak mudah berkeringat,
- menghindari asupan yang beresiko seperti kafein, alkohol, makanan pedas, maupun rokok,
- mengatur dan menghindari hal-hal yang dapat meningkatkan level stres,
- berolahraga ringan yang bisa mengontrol nafas dan emosi seperti yoga dan tai chi,
- menjaga berat badan ideal, dan mengkonsumsi gizi seimbang,
- mengkonsumsi suplemen vitamin D dan kalsium bila perlu dan berusaha untuk memperoleh sinar matahari pagi yang cukup (pagi atau sore hari),
- mengkonsumsi Hormone Replacement Therapy (HRT) sesuai anjuran dokter. HRT dapat berupa kombinasi hormon estrogen dan progesteron maupun estrogen tunggal.
Jadi intinya, konsumsi kopi masih aman bagi wanita selama tidak berlebihan. Fiuhhh... Menurut NHS UK (National Health Service of United Kingdom), asupan harian ideal kafein bagi orang dewasa adalah 400 mg per hari atau setara dengan 3-4 cangkir kopi.Â
Bahkan untuk wanita hamil pun, konsumsi kafein masih diizinkan dengan batas 200 mg per hari atau setara 1-2 cangkir kopi.
Agaknya pesan supaya "tidak malas baca" itu lebih cocok ditujukan kepada mereka yang hobi forward pesan broadcast tanpa terlebih dahulu mengecek kebenarannya.Â
Tapi saya juga paham mengapa mereka malas baca dan tidak mau repot-repot browsing sana-sini untuk mengecek apakah informasi tersebut fake or fact, karena meskipun ada begitu banyak jurnal ilmiah yang bertebaran di dunia maya, namun belum tentu bisa dimengerti dengan mudah oleh semua orang.Â
Dan untuk mengecek satu informasi dengan kalimat pendek tersebut, bisa saja memerlukan paling tidak sekitar dua atau tiga jurnal dari sumber terpercaya untuk menguatkan valid atau tidaknya informasi tersebut.
Referensi:
Medscape; Osteoporosis; Neurologic Effect of Caffeine; Oxford Academic; Pubmed; Pubmed 2