Osteoporosis (pengeroposan tulang) terjadi akibat berkurangnya kepadatan tulang sehingga berisiko terjadinya patah tulang (fraktur).Â
Osteoporosis lebih rentan terjadi pada wanita dibandingkan pria. Mengapa? Karena pada usia tertentu wanita pasti akan mengalami menopause (berhentinya siklus menstruasi/kesuburan pada wanita). Lalu apa hubungannya menopause dan osteoporosis?
Pada wanita, hormon yang berperan dalam reproduksi adalah estrogen dan progesteron. Jangan salah, kedua hormon ini juga terdapat pada pria, tetapi konsentrasinya lebih sedikit.Â
Sama seperti wanita yang juga memiliki hormon testosteron, namun dalam jumlah sedikit dibandingkan pria.
Selain fungsinya dalam reproduksi, hormon estrogen bersama Vitamin D juga berperan dalam menjaga keseimbangan kalsium dalam tubuh yang diperlukan dalam proses pembentukan osteosit (sel tulang).Â
Sementara itu, Vitamin D juga berperan dalam proses biosintesis (pembentukan) estrogen. Maka ketika seorang wanita mengalami menopause, produksi hormon estrogen pun berhenti dan berakibat pada meningkatnya risiko osteoporosis.
Berdasarkan beberapa jurnal penelitian, disimpulkan bahwa konsumsi kafein yang tinggi tidak berkorelasi dengan resiko patah tulang akibat osteoporosis maupun percepatan periode menopause pada wanita.Â
Namun pada wanita lansia, konsumsi kafein yang tinggi tanpa diimbangi asupan kalsium yang cukup, dapat berisiko hilangnya tulang kortikal paha.Â
Selain itu kafein juga mungkin berpengaruh dengan  memperparah gejala vasomotor seperti rasa panas dan berkeringat pada wanita menopause.