Mohon tunggu...
Irma Nur Fitri
Irma Nur Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Departemen Manajemen FEM IPB University yang tertarik pada pengembangan UMKM dan manajemen operasional.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Strategi Operasional Efisiensi Tsuka Ramen : Menjaga Mutu Ditengah Persaingan Industri Kuliner

23 Juli 2025   19:08 Diperbarui: 23 Juli 2025   19:25 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Pendahuluan

Industri makanan cepat saji semakin menjadi primadona di kalangan masyarakat Indonesia. Gaya hidup serba cepat, keinginan akan kepraktisan, dan kebutuhan akan makanan yang enak dengan harga terjangkau menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan sektor ini. Di tengah pesatnya perkembangan tersebut, UMKM kuliner dituntut untuk tidak hanya kreatif dalam menciptakan menu, tetapi juga profesional dalam pengelolaan operasional. Salah satu contoh UMKM yang telah berhasil menjawab tantangan tersebut adalah Tsuka Ramen Dramaga.

Tsuka Ramen merupakan UMKM yang menyajikan hidangan ramen khas Jepang yang halal dan terjangkau. Dengan segmentasi pasar yang jelas, yaitu anak muda, mahasiswa, dan keluarga muda, Tsuka Ramen mampu memosisikan diri sebagai pelopor ramen halal di kawasan Dramaga, Bogor. Melalui pendekatan manajemen produksi dan operasi yang efektif, Tsuka Ramen menunjukkan bahwa UMKM juga bisa berdaya saing tinggi. Artikel ini bertujuan untuk membahas bagaimana strategi operasional diterapkan di Tsuka Ramen, tantangan yang dihadapi, serta peluang dan rekomendasi pengembangan ke depannya.

Profil UMKM: Tsuka Ramen Dramaga

Didirikan pada akhir tahun 2023, Tsuka Ramen berada di bawah naungan Legit Group. Usaha ini menghadirkan ramen khas Jepang yang disesuaikan dengan selera lokal serta nilai-nilai kehalalan yang dijunjung tinggi. Dengan slogan “No Pork, No Lard, No Mirin – Jagoan Ramen”, Tsuka Ramen hadir sebagai solusi bagi konsumen Muslim yang ingin menikmati ramen otentik dengan jaminan kehalalan.

Menu yang ditawarkan bervariasi, mulai dari ramen kuah seperti Original Tsuka Ramen dan Red Ninja Ramen, hingga ramen kering seperti Spicy Dry Ramen. Tidak hanya itu, Tsuka Ramen juga menyajikan berbagai side dish dan minuman khas Jepang. Dengan harga mulai dari Rp14.000, Tsuka Ramen mampu menjangkau berbagai lapisan masyarakat, khususnya mahasiswa di sekitar Dramaga.

Penerapan Manajemen Produksi dan Operasi

Dalam menjalankan kegiatan operasional harian, Tsuka Ramen menerapkan sistem kerja yang disebut Line Work. Setiap harinya terdapat tiga shift kerja yang masing-masing melibatkan enam orang kru. Sistem ini memungkinkan pembagian tugas secara spesifik dan efisien, karena setiap kru memiliki tanggung jawab yang jelas dalam proses produksi.

Proses produksi dimulai dari penerimaan bahan baku yang dikirim langsung dari gudang pusat dalam kondisi beku. Bahan tersebut kemudian melalui proses pencairan atau thawing selama 12 hingga 24 jam. Setelah bahan siap, proses memasak dan penyajian dilakukan dalam waktu 1 hingga 2 jam, tergantung dari jenis menu. Seluruh proses ini dilakukan dengan standar kerja cepat tanpa mengesampingkan kualitas rasa.

Untuk mendukung kelancaran operasional, Tsuka Ramen menggunakan sistem pencatatan stok campuran antara manual dan digital. Pencatatan awal dilakukan secara manual, kemudian data tersebut dimasukkan ke dalam spreadsheet dan disimpan secara online melalui Google Drive. Seluruh tim memiliki akses terhadap data tersebut sehingga proses koordinasi dan pengambilan keputusan dapat berlangsung cepat dan efisien.

Tantangan dalam Produksi dan Operasi

Meskipun sistem kerja di Tsuka Ramen tergolong baik, tetap ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan operasional sehari-hari, antara lain:
1. Tidak adanya SOP tertulis yang menjadi pedoman kerja seragam di semua cabang.
2. Sistem pencatatan stok masih menggunakan Excel dan rentan terhadap kesalahan manusia.
3. Proses monitoring suhu bahan baku belum dilakukan dengan alat otomatis.
4. Jumlah kru di dapur utama sering kali tidak seimbang dengan volume kerja yang tinggi pada jam sibuk.

Strategi Keberlanjutan dan Rekomendasi

Untuk mengatasi berbagai tantangan di atas, berikut beberapa strategi yang dapat diterapkan Tsuka Ramen:
- Menyusun dan menerapkan SOP operasional tertulis di seluruh cabang untuk menjamin keseragaman mutu pelayanan.
- Beralih ke aplikasi manajemen stok berbasis cloud untuk menghindari kesalahan pencatatan manual dan meningkatkan efisiensi.
- Menambahkan alat pengukur suhu otomatis pada penyimpanan bahan baku untuk menjaga kualitas bahan selama penyimpanan.
- Menyesuaikan jumlah kru dapur sesuai beban kerja dan menerapkan sistem rotasi untuk efisiensi tenaga kerja.

Peluang Keberlanjutan Bisnis

Tsuka Ramen memiliki berbagai peluang untuk berkembang lebih jauh di masa mendatang. Dengan konsep makanan halal dan harga terjangkau, Tsuka Ramen dapat menjangkau pasar yang lebih luas, tidak hanya di Bogor tapi juga di kota-kota besar lainnya. Strategi ekspansi satu kota satu toko yang diusung untuk luar Jawa juga memungkinkan pertumbuhan yang efisien dan terarah.

Selain itu, tren masyarakat terhadap makanan Jepang yang terus meningkat menjadi peluang emas bagi Tsuka Ramen untuk memperkuat identitas brand-nya sebagai ramen halal yang autentik. Pemanfaatan teknologi juga menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas layanan serta efisiensi operasional.

Penutup

Dari hasil observasi langsung dan wawancara yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa Tsuka Ramen telah menerapkan manajemen produksi dan operasi yang cukup efisien untuk skala UMKM. Dengan sistem Line Work, pengelolaan bahan baku yang terstruktur, serta kontrol mutu yang terjadwal, Tsuka Ramen mampu mempertahankan kualitas di tengah persaingan industri makanan.

Namun, masih diperlukan sejumlah pembenahan seperti digitalisasi pencatatan stok, pembuatan SOP baku, serta penguatan sistem monitoring mutu. Dengan terus melakukan evaluasi dan peningkatan, Tsuka Ramen memiliki peluang besar untuk tumbuh sebagai jaringan ramen halal terdepan di Indonesia.

Daftar Pustaka

- Hamdani. (2020). Mengenal Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Lebih Dekat. Jawa Timur: Uwais Inspirasi Indonesia.
- Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia. (2025). Pemerintah Dorong UMKM Naik Kelas. Diakses dari: https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/6152
- Laporan Hasil Wawancara Turun Lapang Kelompok 5, Departemen Manajemen IPB University, Juli 2025.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun