Mohon tunggu...
Irma Khoirin Nisa
Irma Khoirin Nisa Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi

Seorang mahasiswi asal uin Walisongo Semarang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sabit yang Hilang

6 Desember 2019   21:53 Diperbarui: 6 Desember 2019   21:53 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Segarnya udara yang terucap

Teduhnya lengkung bulan sabit malam itu

Hangatnya sayup mata yang terkedip

Membuat sesak dada kala itu

Memandang serta menatap tegas mata dengan lamunan

Hingga ucapku pun malu untuk bercuap

Lalu hidung buntu bak tersumbat senyuman

Sedangkan hati teriris oleh lirik yang enggan terkedip

Namun kini hujan yang menguasai ronanya

Bulan sabit kini enggan untuk terlihat mata

Entah kemana lirik tajam itu bersembunyi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun