Mohon tunggu...
Irhamna  Mjamil
Irhamna Mjamil Mohon Tunggu... Apoteker - A learner

Pharmacist | Skincare Enthusiast | Writer Saya bisa dihubungi melalui email : irhamnamjamil@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bolehkah Perempuan Bekerja di Bidang Pertambangan?

26 Oktober 2021   21:05 Diperbarui: 26 Oktober 2021   21:21 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Mikael Blomkvist dari Pexels

Stereotip yang mengakar di masyarakat.

 

Sebenarnya siapa yang awalnya menentukan warna pink untuk perempuan dan warna hitam untuk laki-laki? Sejak kapan warna memiliki gender? Tak hanya warna, di mata masyarakat pekerjaan juga memiliki gender. 

Perempuan dianggap hanya bisa berada di bidang pekerjaan yang dianggap "lembut" karena sifatnya yang lembut. Pekerjaan yang dianggap lembut seperti guru, perawat, baby sister, guru TK, dan lain sebagainya. 

Teman saya yang berkecimpung di dunia penyelaman yang biasanya didominasi oleh laki-laki sempat mendapatkan pelecehan seksual awalnya. Tak heran awalnya ia takut namun, lambat laun mulai berani melawan karena sudah ditahap mengkhawatirkan. 

Laki-laki dianggap memiliki pekerjaan yang dianggap maskulin atau membutuhkan fisik kuat. Contohnya seperti bidang pertambangan, mesin, bengkel, dan lain sebagainya. Tidak etis jika seorang perempuan masuk ke dalam bidang ini. 

Kadang saya bertanya memangnya kenapa kalau perempuan ternyata suka dengan mesin? Atau perempuan memutuskan bekerja di bidang pertambangan? Apa yang salah ? Apa pekerjaan juga harus punya gender? 

Meskipun tidak sefrontal zaman dahulu, ketidakadilan gender itu masih ada di dalam masyarakat. Pelecehan seksual yang dialami oleh teman saya yang ada di dunia penyelaman adalah bukti nyata ketidakadilan gender. 

Meskipun di zaman sekarang ada beberapa pekerja perempuan di bidang tambang namun, tetap saja stereotip itu masih mengakar. Selain itu, masih banyak laki-laki yang belum tahu cara menghargai perempuan. 

Stereotip, beban ganda, dan perempuan yang takut untuk menemukan potensi diri. 

Selain stereotip, perempuan juga menanggung beban ganda. Lihat saja dalam rumah tangga, anak perempuan dari kecil dididik untuk bisa bersekolah sekaligus memasak, menyuci piring, membersihkan rumah, dan pekerjaan rumah lainnya. 

Sulit sekali untuk perempuan bisa tidur sampai siang jika malamnya terpaksa bergadang karena tugas, pekerjaan, dan lain sebagainya. Beban ganda pada perempuan terlihat jelas benar adanya. Saya sendiri kesulitan untuk bekerja dari rumah karena adanya beban ganda pada perempuan. 

Dalam ranah pernikahan sering kali perempuan dihadapkan pada pilihan "wanita karir" atau "ibu rumah tangga". Ada yang berkata jika perempuan boleh bekerja asal ingat dengan kodrat perempuan yang tugasnya mengasuh anak. 

Sejatinya tak ada konsep bahwa hanya perempuan yang mengasuh anak. Bagaimana pun laki-laki juga punya beban untuk mengasuh anak. Terlebih anak perempuan akan jauh lebih terjaga jika dekat dengan ayahnya. 

Meskipun tak semuanya kebenaran ada di sisi perempuan. Ada banyak perempuan juga yang tidak mau menggali potensi diri yang ada. Contoh nyatanya dalam bidang politik, perempuan memiliki jatah 30 persen untuk duduk di bangku politik. 

Kuota tiga puluh persen memang terlihat sedikit dan tidak adil. Kenyataannya untuk menjaring tiga puluh persen tersebut sangatlah sulit. Perempuan entah apa alasannya memilih untuk tidak terjun ke dalam sistem politik. 

Padahal jika banyak perempuan yang masuk ke ranah politik maka nantinya perempuan akan punya banyak kesempatan untuk berkontribusi dalam peraturan yang ada. Di dalam forum yang saya ikuti, saya juga banyak melihat perempuan cenderung diam. 

Dalam pengambilan keputusan termasuk memilih bidang pekerjaan, perempuan ataupun laki-laki memilih hak yang sama. Hak untuk bekerja di bidang yang mereka sukai. Bagaimana pun setiap orang adalah pemimpin bagi dirinya sendiri. 

Tidak adil jika karena stereotip yang menempel membuat banyak orang mundur dari pekerjaan yang ingin ditekuni. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun