Mohon tunggu...
Irhamna  Mjamil
Irhamna Mjamil Mohon Tunggu... Apoteker - A learner

Pharmacist | Skincare Enthusiast | Writer Saya bisa dihubungi melalui email : irhamnamjamil@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Teknik Kaizen, Cara Melawan Rasa Malas ala Orang Jepang

15 Juli 2021   20:34 Diperbarui: 15 Juli 2021   20:49 1244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Malas, Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Kita pasti sering bukan malas sekali mengerjakan sesuatu ? Bahkan sekedar membersihkan kamar. Terlebih di kala pandemi seperti ini yang mengharuskan untuk dirumah saja. 

Cuaca di daerah saya juga sedang berada di musim hujan. Tentu saja tidur kala sedang hujan sangat nikmat. Selain itu, cuaca juga sangat mendukung untuk hanya rebahan dan menonton film. 

Malas memang penyakit yang tak tampak namun, sulit sekali dihilangkan. Tak usah jauh-jauh, lihat saja berapa banyak komentar netizen di Indonesia ketika melihat orang sukses di usia muda. Kebanyakan dari mereka akan melihat privilese yang ada. 

Tak dipungkiri memang ada orang-orang yang memiliki privilese namun, privilese bukanlah alasan untuk tidak mengejar mimpi dan bermalas-malasan. Bukan rahasia juga jika banyak sekali orang Indonesia yang bermalas-malasan. Kasus pemalsuan tes covid-19 agar karyawan bisa bekerja dari rumah adalah bukti banyaknya masyarakat yang malas 

Sebelum masa pandemi saya pernah mendengar cerita seorang teman. Beliau kebetulan pengusaha UMKM. Selama bercerita ia berkeluh kesah sulitnya mencari karyawan dengan etos kerja tinggi. Kebanyakan karyawan selalu menuntut hak tapi lupa dengan kewajiban. 

Dalam dunia perkuliahan pun menurut saya juga banyak mahasiswa yang malas. Tren membayar orang untuk mengerjakan tugas adalah hal yang biasa. Kebanyakan mahasiswa dan juga kita suka menunda-nunda pekerjaan. 

Pekerjaan tersebut baru dikerjakan saat mendekati deadline. Tentu saja hasilnya jadi tidak maksimal. 

Teknik Kaizen, Salah Satu Faktor Kesuksesan Toyota. 

Sumber gambar : bombastis.com
Sumber gambar : bombastis.com

Jepang memang terkenal dengan masyarakatnya yang disiplin dan tidak pemalas. Terbukti Jepang adalah salah satu negara maju yang ada di Asia. 

Selain terkenal dengan konsep ikigainya yang mendunia. Ada juga teknik kaizen yang menjadi salah satu faktor kesuksesan dari Toyota. 

Kaizen sendiri diambil dari dua kata. Kak artinya berubah, dan Zen artinya kebijaksanaan atau baik. Kaizen sendiri berarti melakukan perubahan ke arah yang lebih baik secara terus-menerus. 

Konsep ini yang dipakai Toyota dengan melakukan perubahan ke arah lebih baik secara terus-menerus. Kaizen sendiri diperkenalkan melalui buku “Kaizen: The Key to Japan’s Competitive Success” oleh Masaaki Imai.

Berbicara soal Kaizen masih ingat dengan hp Nokia yang pernah berjaya pada masanya ? Awal mula kebangkrutan dari perusahaan tersebut adalah merasa sombong akan kejayaannya dan lupa untuk terus belajar. 

Tak Hanya Toyota, Teknik Kaizen juga Bisa Dipraktikkan di Banyak Hal. 

Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels
Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels

Kaizen dikenal dengan prinsip 1 menit. Mengerjakan sesuatu ke arah lebih baik cukup 1 menit dalam sehari. Tak usah terlalu jauh-jauh ingin mengejarkan perubahan yang besar dalam satu hari. Selain menguras tenaga kita juga akan malas karena sudah terlebih dahulu capek. 

Ada contoh yang nyata dalam kehidupan sehari-hari, jika kita belum bisa mengendarai mobil dan baru selesai les mengendarai mobil. Mimpi kita ingin mengendarai mobil dengan jalan menanjak yang cukup sulit. Tentu saja kita akan terkejut jika ternyata jalannya sangat sulit dan membuat kita takut untuk mengendarai mobil lagi. 

Cukup kerjakan perubahan baik dalam 1 menit sehari. Jika kita ingin rutin membaca buku maka cukup sisihkan waktu dan fokus membaca buku dalam 1 menit setiap harinya. 

Perubahan baik yang dilakukan perlahan-lahan dan terus menerus akan menjadi kebiasaan. Esok atau lusa bisa jadi kita akan menjadi nyaman. Waktu yang awalnya hanya 1 menit akan berubah menjadi 5 menit lalu pelan-pelan menjadi 1 jam. 

Jadi cukup lakukan perubahan baik secara pelan-pelan dan terus menerus. Perubahan kecil akan menghasilkan perubahan besar suatu hari nanti. 

Referensi : satu dua 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun