Mohon tunggu...
Irhamna  Mjamil
Irhamna Mjamil Mohon Tunggu... Apoteker - A learner

Pharmacist | Skincare Enthusiast | Writer Saya bisa dihubungi melalui email : irhamnamjamil@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Tak Tega Menolak Permintaan Orang Lain? Hati-hati Kamu Bisa Jadi Seorang "Pushover"

26 Maret 2021   19:28 Diperbarui: 28 Maret 2021   21:54 2632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menolong orang lain via pixabay.com oleh Alexas

Contoh kecil, A bertugas sebagai panitia di bidang konsumsi, karena sifatnya ia membantu juga bidang dokumentasi, bidang sekretaris, dan bidang keamanan. 

Terlalu Peduli dengan Penilaian Orang lain

Kapal butuh air untuk berlayar, tetapi jika kelebihan air maka kapal tersebut akan tenggelam. Ingat ya setiap orang butuh orang lain untuk hidup namun, jangan terlalu peduli dengan pendapat orang lain. 

Seorang pushover sangat peduli dengan penilaian orang lain. Contoh, A memakai baju yang awalnya ia sukai kemudian karena ada yang mengatakan bajunya kurang trendi, ia tak mau lagi memakai baju tersebut. 

Tentu banyak yang bertanya-tanya, apa sih bahayanya seorang pushover? 

Ilustrasi, Foto oleh Andre Moura dari Pexels
Ilustrasi, Foto oleh Andre Moura dari Pexels

1. Tak Mampu Mengenal Diri Sendiri 

Seorang pushover akan mudah terpengaruh dengan omongan orang lain, sehingga tak jarang bersikap seperti kemauan orang lain. Sikap ini tentu akan membahayakan diri karena tanpa disadari tak tahu apa yang disukai, apa keahlian yang dimiliki dan sebagainya. 

Terlalu peduli dengan sikap orang lain berpengaruh terhadap kepercayaan diri seseorang. Tak jarang menjadi kurang percaya diri. Tentu kita harus percaya diri, kalau tidak bagaimana menyakinkan orang lain? 

2. Tak Berani Mengungkapkan Pendapat 

"Gak papa deh, ikut pendapat dia saja. Gak enak karena dia udah banyak berbicara dari tadi". Tak mau berpendapat karena tidak enak dengan orang lain dan juga tidak percaya diri dengan pendapatnya tentu tak bagus. 

Siapa tahu ternyata pendapat yang disarankan adalah ide cemerlang dan out of the box. Dengan membiasakan diri menjadi seorang pushover , seseorang akan sering "tidak enakan" dan tidak berani mengeluarkan apa yang ia pikirkan. 

3. Mudah Depresi 

Terlampau berlebihan menolong orang lain membuat tak punya waktu untuk diri sendiri. Padahal memiliki waktu untuk diri sendiri sangat penting bagi kesehatan mental. 

Salah satu manfaat dari memiliki waktu untuk diri sendiri adalah dapat membuat otak untuk istirahat sejenak. Otak sama dengan manusia, butuh waktu untuk istirahat. Memiliki waktu untuk diri sendiri juga dapat membantu mengenal diri sendiri dengan baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun