Mohon tunggu...
M. Irham Jauhari
M. Irham Jauhari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pendiri Terapifobia.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Audio Terapi Fobia Sosial untuk Penderita Akut dan Menahun

5 Mei 2023   22:52 Diperbarui: 5 Mei 2023   23:04 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels.com

Ada solusi untuk setiap masalah, juga solusi untuk masalah fobia sosial, fobia asmara dan fobia keramaian. Bagi Anda penderita fobia-fobia itu, ada cara-cara simpel yang bisa Anda coba. Salah satunya dengan mendengarkan audio terapi fobia.

Jika Anda penderita fobia, ketakutan pada hal-hal remeh telah menyulitkan hidup Anda. 

Sebuah misi besar atas masalah-masalah yang terlihat sepele. Padahal efeknya sangat besar terhadap hidup seseorang.

Kata kuncinya adalah perasaan.

Untuk bisa mengendalikan apa itu fobia, apa itu perasaan. Anda, sebagai penderita fobia Anda harus tahu akar masalahnya. Sejarahnya, bagaimana cerita, kejadian, atau kecelakaan yang terjadi pada Anda telah membekas dalam diri Anda. Sulit untuk menghapusnya. Sulit untuk mencabut akar masalah tersebut.

Pertama, Anda harus puas dengan menemukan akar masalahnya.

Kedua, Anda baru bisa mencari berbagai solusi yang tersedia di Google.

Ketiga, Anda harus mempelajari ilmu apa yang bisa menyembuhkan Anda. Salah. Kalimat tadi harus Anda baca lagi. 

Ilmu yang menyembuhkan itu hanyalah sebuah "ikhtiar" tidak bisa 100% mujarab. Karena yang menyembuhkan sesungguhnya adalah Tuhan Sang Maha Penyembuh.

Anda harus tahu, bahwa jika Anda seorang ateis yang tidak percaya Tuhan. Atau seorang agnostik, yang tidak peduli ada tidaknya Tuhan. Maka artikel ini tidak tepat untuk Anda.

Secara fundamental, fobia adalah sebuah ketakutan yang tidak bisa dikontrol oleh penderitanya. Ketakutan ini bisa sementara, bisa juga permanen. Tergantung bagaimana Si Penderita menghadapinya.

Sering kali terjadi, Si Penderita sebenarnya mampu untuk mengatasinya tanpa bantuan terapis. Tetapi, karena mindset yang sudah tertanam bertahun-tahun bahwa fobia itu sulit disembuhkan maka, ketika fobia itu seketika lenyap, Anda tidak percaya bahwa itu benar-benar lenyap. 

Ketika "simbol" yang membuat fobia Anda muncul, Anda menjadi latah. Saya katakan latah, karena bisa jadi, di dalam diri Anda tidak merasakan takut sama sekali. Tetapi, tubuh Anda merespon dengan ketakutan.

Seperti itulah latah. Anda berhasil menaklukkan emosi Anda, tetapi, Anda gagal mengontrol tubuh Anda. 

Karena manusia terdiri atas tubuh, pikiran dan perasaan. Jika ketiga hal tersebut tidak singkron, Anda kehilangan kontrol pada diri Anda.

Masalahnya bukan sekedar menghilangkan  fobia yang Anda miliki sekarang. Tetapi, Anda juga perlu punya kemampuan untuk menaklukkan fobia baru yang mungkin muncul di kemudian hari. 

Selama menjalankan Klinik Terapi Fobia di tahun 2016 (sekarang sudah pensiun). Saya berprinsip bahwa, klien tidak hanya sembuh pada masalah fobia yang dimiliki tetapi mempunyai "pedang" atau senjata yang bisa digunakan untuk membunuh fobia "baru" yang mungkin Anda derita dikemudian hari. 

Setiap orang berhak menentukan dengan cara apa dia hidup. Termasuk Anda. Anda berhak untuk hidup tanpa menderita fobia. Anda juga berhak menikmati fobia  Anda.

Menderita fobia bukanlah sesuatu yang memalukan. Jauh lebih memalukan lagi orang-orang yang mengejek penderita fobia. Tindakan itu terlihat lucu, tetapi efeknya traumatis. Bisa permanen seumur hidup.

Anda bisa unduh secara gratis. Audio Terapi Fobia yang saya buat bersama Tim di Google Site Terapi Fobia. 

Anda juga bisa belajar sedikit tentang fobia dan metode penyembuhan fobia dengan membaca buku saya Merdeka dari Fobia. Anda bisa cek di Google Book. Gratis.

Salam sehat,

M. Irham Jauhari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun