Kalau niatnya udah kuat. Tekatnya bulat. Sampai di tujuan hanyalah soal waktu. Semua ada saatnya. Kalau memang sekarang belum tercapai. Nanti juga sampai.
Ada saatnya harus menerima kenyataan pahit. Haparan yang hancur. Impian yang semakin nge-blur dan kehilangan sesuatu secara tidak terduga.
Seperti, kehilangan pohon mangga di depan rumah. Entah kenapa ayah saya ingin menebangnya. Setelah ditebang, ada perasaan aneh. Memandang keluar rumah menjadi cerah. Tetapi rasanya ada sesuatu yang hilang. Mangga itu telah tumbang dihantam senso.Â
Pohon mangga itu telah ada sejak aku masih kecil. Bahkan mungkin, sebelum aku lahir. Pohon mangga itu sudah berdiri disana dan ikut menyambut kelahiranku. Tiba-tiba kenangan bermain di bawahnya. Dan konon, saat aku masih bayi, aku sering ditidurkan di bawah pohon mangga itu.Â
Entah kenapa seolah ada suara yang berbisik, "biarkan aku pergi, sudah waktunya kau menemukan suasana baru."