Mohon tunggu...
M. Irham Jauhari
M. Irham Jauhari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Pendiri Terapifobia.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dialog Sebelum Tidur #1 Redam Rasa Kecewa

1 Desember 2022   12:50 Diperbarui: 1 Desember 2022   12:56 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh vjapratama - DST #1 Redam Rasa Kecewa

Kamu tidak bisa memutar waktu dan merubah semuanya. Pun, misalnya, kamu bisa merubah waktu kembali ke masa lalu. Saya yakin kamu tetap akan kecewa pada akhirnya. Karena yang membuatmu kecewa bukanlah orang lain, sesalah apapun orang lain.

Kecewa adalah salah satu dari ribuan nama perasaan. Ketika perasaanmu yang sekarang kamu beri nama kecewa, maka kamu akan kecewa. Tetap kecewa selamanya?

Perasaan manusia timbul karena pilihan manusia itu sendiri. Perasaan muncul sebagai respon terhadap keadaan yang dialami oleh orang itu. Jadi, peristiwa yang sama bisa menimpa siapa saja. Tetapi perasaan yang muncul setelah peristiwa tersebut, amat tergantung oleh pelakunya. Pilihan perasaan yang diinginkan.

Pola-pola yang selama ini menyebabkan seseorang menjadi kecewa.

1. Harapan terhadap seseorang

Harapan itu baik. Harapan seperti halnya doa. Harapan menuntun kita untuk berpikir positif. Membuat sikap kita menjadi tenang menghadapi masa depan.

Masalahnya, harapan seperti apa yang kita harapkan, menentukan bagaimana perasaan kita, ketika harapan itu terjadi.

Harapan bahwa musuh kita akan mati secara tragis, ketika terwujud. Kita tidak akan bahagia, itu hanya kepuasaan semu.

Harapan bahwa seseorang akan selamanya baik, itu baik. Tetapi, memendam kemungkinan yang amat dalam, bahwa ketika seseorang tiba-tiba tidak baik, kita menjadi kecewa. Kita mudah kecewa kepada siapapun.

Kesimpulannya, berharap kepada seseorang itu salah. Harapan harus digantungkan kepada Tuhan. Sedangkan harapan itu harus berwujud kepada kita, bukan kepada orang lain.

Jika kita mengharapkan seseorang menjadi seperti yang kita inginkan, doakan dia secara rahasia. Jangan sampai ia tahu doa kita. Jangan sampai dia tahu kita mendoakannya. Doa yang dipanjatkan secara rahasia akan diaminkan malaikat. Menurut saya seperti itu.

2. Sikap yang salah

Sikap kita merespon keadaan yang terjadi, menentukan apakah kita akan kecewa atau tidak. Jika kita masih labil, maka wajar saja kita mudah kecewa.

Bersikap sewajarnya, sewajarnya itu bagaimana? tidak berlebih-lebihan. Dan, sangat lumrah manusia melakukan kesalahan.

3. Kebanyakan Tapi

Ciri-ciri orang yang mudah sakit hatinya, mudah kecewa perasaannya ya seperti ini. Sering punya berbagai alasan untuk tetap kecewa, untuk tetap sakit hati.

Kita sedang ingin menghadapi kekecewaan, dan solusinya tentu menghilangkan perasaan kecewa itu dari hatimu yang terluka itu.

Jangan banyak alasan untuk tetap dalam keadaan sakit hati.

Sembuhkan lukamu, dengan menerima yang terjadi.

Nasi telah menjadi bubur, jemuran sudah terlanjut basah. Keadaan tidak bisa dirubah. Sekarang saatnya mengubah perasaan kecewa menjadi menerima kenyataan.

4. Tidak bisa menerima kenyataan

Berapa banyak orang yang sepanjang hidupnya selalu menolak untuk menerima kenyataan. Katanya kenyataan tidak adil. Katanya kenyataan sangat pahit.

Kenyataan tetaplah kenyataan. Sehebat apapun kamu menolak untuk menerima kenyataan. Toh, pada akhirnya, kamu akan terpaksa menerimanya. Ketika kamu mulai stabil. Ketika kamu mulai dewasa.

5. Childish

Harus kita akui, ketika anak kecil tidak bisa menerima kenyataan, dia akan menangis sejadi-jadinya. Lalu, apa bedanya kita dengan anak kecil, kalau kita tetap menangis ketika sesuatu terjadi tidak seperti yang kita inginkan.

Masih betah menjadi ke-kanak-kanakan?

6. Cara berpikir yang mengarah untuk bersedih

Dalam pikiran kita, kita membangun sistem jati diri. Sistem yang menjelaskan siapa kita. Sistem yang akan berjalan otomatis, sistem ini kita bangun setiap detik. Melalui proses berpikir, proses belajar dan proses mendewasakan diri.

Jadi, jika sistem diri kita berpola : jika seseorang melakukan sesuatu yang tidak aku suka, maka aku akan kecewa.

Maka, bisa ditebak, jika ada orang, satu saja, yang melakukan sesuatu yang tidak kita suka. Kita pasti akan kecewa.

Lalu, menurutmu, solusi apa yang harus diterapkan?

7. Orang lain harus baik

Bukan hanya orang lain, kita harus baik. Baik itu bukan sesuatu yang istimewa, baik itu harus. Baik itu standar. Tidak ada yang istimewa.

8. Menyesali bukan solusi

Menerima kenyataanlah yang solusi. Air terus mengalir, hidup harus tetap bergulir.

Solusi terbaik selalu datang dari diri sendiri. Tidak ada yang lebih KAMU daripada KAMU.

Artinya, solusi setiap orang sangatlah implisit dan unik.

Jika kamu minta pendapat ahli sekalipun, solusi yang ditawarkan akan banyak sekali. Jadi, kamu akan diminta untuk memilih, solusi mana yang tepat. Intinya, ahli pun tidak tahu pasti solusi mana yang terbaik buat kamu. Kamu hanya diberi pilihan, jika pilihannya ada yang cocok. Syukurlah.

Kesimpulannya, menyesali keadaan tidak memberi solusi apapun terhadap problematika yang sedang kamu hadapi.

9. Melihat segalanya sebagai akhir

Ketika sesuatu yang terjadi, menyakitkan, mengecewakan. Kita tidak bisa berpikir jernih. Maka, kita terjatuh dalam lubang putus asa. Kemudian melihat segalanya sebagai akhir dari kisah bahagia yang selama ini kita berperan di dalamnya.

Kebahagiaanmu tidak berakhir disini, percayalah.

Jalan hidup masih panjang.

Ini hanya awal dari kisah bahagiamu.

10. Menangislah sampai puas

Menangis dapat meredakan perasaan yang sakit. Jika ingin menangis, menangislah sendirian. Kadang kita menangis dengan orang lain, yang justru memperbesar sumber tangisan. Bukan menenangkan.

Ketika kita menangis sendirian, tidak akan ada orang lain yang menghapus air mata kita. Hanya kita sendiri yang menghapus air mata kita sendiri.

Ketika menangis sendirian, kita tidak akan mendengar ucapan, "berhentilah menangis."

Menangis itu baik, biar penyakit tidak hinggap di perasaanmu. Biar luka tidak bersarang di hatimu. Air mata adalah cara efektif untuk meredekan luka.

Kapan luka itu akan sembuh, ketika air mata sudah habis.

Tetapi, ketika kita ingin menangis, kita mengadu kepada sahabat untuk menemani. Kadang, kita akan berhenti menangis ketika luka itu belum tuntas.

11. Intinya cuma salah berharap

Panjang lebar aku bicara, intinya cuma satu. Cara berharap kita yang salah.

Kita berharap agar orang sesuai keinginan kita, ketika tidak sesuai kita kecewa. Memang normalnya seperti itu.

Tetapi, ada alternatif : jika kita berharap bahwa orang lain akan seperti ini dan itu, tetapi, kita punya senjata, senjata itu berupa perisai. Perisai itu berbunyi, apapun yang orang lain lakukan terhadap saya, tidak bisa membuat saya kecewa, tidak bisa menyakiti hati saya. Karena, apapun yang terjadi, saya bisa menerimanya, kalau terasa berat, saya akan menangis sejadi-jadinya, menangis tidak lantas berarti saya kecewa, saya menangis karena ingin menangis. Saya bersedih, iya, untuk beberapa detik saja. Setelah tangis saya reda, saya akan bangkit, saya menerima kenyataan. Jika orang itu melakukan sesuatu diluar keinginan saya, wajar, manusia tempatnya salah. Tetapi, saya bukan tipe yang suka sakit hati. Hati saya luas. Saya tidak mau hati saya penuh dengan kebencian, kekecewaan dan kenangan buruk. Kenangan buruk memang ada, tetapi itu pelajaran hidup saya. Satu pil pahit untuk mendewasakan saya. Intinya, apapun yang terjadi, saya tetap berbahagia dengan diri saya. Diri saya adalah teman sejati saya. Bahagia adalah cara saya hidup, bukan kecewa seumur hidup. Saya ingin setiap detik hidup saya, selalu bahagia.

12. Cara berpikir menentukan cara berperasaan

Secara sederhana, cara berpikir menentukan cara kita berperasaan. Jika kita berpikir, bahwa, sebagai manusia kita wajar untuk merasakan kecewa seumur hidup, maka terjadilah.

Jika kita berpikir bahwa manusia seharusnya punya cara berperasaan untuk menerima apapun yang terjadi.

Maka mudah untuk menghapus luka.

13. Bangga jika mudah terluka

Jika kamu kecewa berat kepada seseorang, maka kamu punya prinsip bahwa akan membawa kekecewaan itu seumur hidupmu. Maka betapa menyedihkan hari-harimu yang mudah kecewa, mudah terluka.

Tidak ada yang patut dibanggakan daripada orang yang sangat bangga menyimpan kekecewaaan, memenuhi hati dengan kekecewaan.

14. Cengeng

Kata apa yang tepat untuk menggambarkan orang yang mudah sakit hati?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun